Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Luka

29 Desember 2023   10:28 Diperbarui: 29 Desember 2023   10:42 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Patah hati, duka yang tak terhenti,
Di dalam dada, rasa yang terbelenggu.
Seperti daun yang jatuh di musim gugur,
Rasa ini layu, tiada lagi bergairah.

Mimpi-mimpi indah kini jadi kabur,
Bintang-bintang malam tak lagi berpendar.
Hati ini hampa, sunyi tanpa senyuman,
Kenangan manis, kini jadi luka dalam.

Namun, dari patah hati, ada pelajaran,
Dari setiap luka, ada kekuatan baru.
Meski sakit ini tak mudah dilupakan,
Hidup akan terus berjalan, mengalir seperti air.

Mungkin esok atau suatu hari nanti,
Cinta akan datang, menggenggam tangan ini.
Tapi untuk kini, biarlah hati ini menangis,
Patah hati mengajarkan, arti dari kehidupan yang sebenarnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun