Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... freelancer

Penulis Cerpen "Astaga! KKN di Desa Legok" dalam buku KKN Creator (2024). Fokus cerpen dan story telling. Skill business analyst, SMEs, green productivity, and sustainability. Kolaborasi, kontak ke wiryawansisca@gmail.com yang ingin dianalisis laporan keuangan, dll e-mail saja bahan2nya.dah biasa kerja remote. trims bnyk

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Bangun Bisnis Bareng Keluarga atau Pasangan Tanpa Drama

1 Juli 2025   18:17 Diperbarui: 1 Juli 2025   20:17 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chicken cordon bleu. Sunber: dokumen pribadi.

Dalam bisnis keluarga, kadang-kadang seorang anggota keluarga terlalu dominan. Gaga, adik bungsuku belum banyak pengalaman. Masih sehijau apel Malang. Karena pengaruh eksternal, ia terlalu dominan sehingga rencanaku dalam mengembangkan bisnis keluarga dari kontrakan menjadi guest house gagal total. Padahal profit bisnis keluarga untuk kepentingan bersama, bukan untukku pribadi. Malah lebih berfokus untuk kepentingan Gaga yang sakit kronis.

Villa kayu. Sumber: Arsindo Cipta Karya.
Villa kayu. Sumber: Arsindo Cipta Karya.

Saat itu budget cukup untuk membeli sebuah rumah kayu yang cantik berlantai dua yang letaknya cukup strategis di Kota Bogor.

Chicken cordon bleu. Sunber: dokumen pribadi.
Chicken cordon bleu. Sunber: dokumen pribadi.

Selain guest house, aku berencana untuk membuka cafe di lantai bawah yang akan diatur oleh Dani. Ia sangat mahir membuat Western food seperti Chicken Cordon Bleu, creamy mushroom soup, pizza, macaroni schotel, klappertaart, dll. Kalau Mama dan aku itu lebih bisa dalam mengurus guest house. Akhirnya, keluargaku malah membeli rumah yang akhirnya bermasalah sehingga bisnis keluarga pun runtuh. Ya, sudahlah.

Kekuatan cinta. Sumber: pixabay.
Kekuatan cinta. Sumber: pixabay.

Studi Kasus 4: Bisnis Pasangan Tanpa Drama, Berprinsip Kekuatan Cinta

Dulu aku bekerja di suatu UMKM Herbal dengan atasanku adalah pasangan suami istri. Mereka itu sangat pintar dan idealis.

"Pak, mengapa sih pekerjaan Bapak sulit-sulit? Kasihan otaknya. Nanti lelah. Pilih saja pekerjaan yang mudah. Yang penting menghasilkan uang," ucapku lugu.

"Sisca, kita harus terus melatih otak..." ujar atasanku dengan ekspresi terkejut. Ia langsung menceramahiku setengah jam.

Atasanku yang peneliti ini orangnya sabar banget. Tapi pertanyaannya seringkali unik. "Kalau ditampar pipi kirimu oleh konsumen, sikapmu bagaimana?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun