malam sepi, angin dingin yang serupa jarum, menusuk tulang melewati pori-poriÂ
dan dalam gelisah kesendirianku, sunyiku seperti bukit yang menjulang ke langit.
tajam puncaknya seperti hendak merobek bulan sabit.
tapi tak bisa apa-apa, tak bisa ke mana-mana; diam saja--menatap hampa.
Mei, 2021
Ramadan, 2021
~SirriSaqti
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!