Mohon tunggu...
Silvia Fibrianti
Silvia Fibrianti Mohon Tunggu... Hamba Allah SWT

Kuliner dan Traveling

Selanjutnya

Tutup

New World Pilihan

Data Colonialism: Penjajahan Gaya Baru di Era Digital

7 April 2025   09:30 Diperbarui: 7 April 2025   15:17 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi Manusia dan Data (Sumber:Canva)

Kita hidup di era pascakolonial secara politik. Namun, kolonialisme belum mati. Ia hanya berganti wajah, dari kapal-kapal dagang menjadi kabel serat optik, dari perampasan tanah menjadi ekstraksi data. Inilah wajah baru penjajahan: Data Colonialism.

Baca juga: AI Sebagai Cermin Kolektif: Mesin yang Tak Sengaja Menyimpan Luka Kita

Dulu Tanah, Kini Data

Selama berabad-abad, kolonialisme beroperasi dengan logika eksploitasi: menaklukkan wilayah, menguras sumber daya, dan mengendalikan penduduk lokal. Hari ini, logika itu direplikasi oleh korporasi teknologi global. Hanya saja, yang diekstraksi bukan lagi rempah, emas, atau tenaga kerja, melainkan data pribadi manusia.

Perangkat di saku kita, aplikasi yang kita unduh, media sosial yang kita nikmati, semuanya adalah titik masuk eksploitasi baru. Kita diberi "akses", namun di balik akses itu, kita menjadi sumber daya yang ditambang terus-menerus.

Baca juga: Deepfake dan Erosi Budaya Lisan: Ancaman Tersembunyi Bagi Warisan Non-Digital

Ekonomi Tanpa Izin

Kebanyakan dari kita tidak pernah membaca kebijakan privasi hingga selesai. Namun, di balik klik "Saya Setuju" itu, berlangsung kontrak tak seimbang yang memungkinkan perusahaan global mengakses, menyimpan, dan memonetisasi kehidupan kita.

Ini adalah kolonialisme tanpa tentara, tanpa peta wilayah. Tapi dampaknya nyata: keuntungan mengalir ke segelintir negara dan perusahaan, sementara pengguna di belahan dunia selatan tetap menjadi objek yang dipantau, dikendalikan, bahkan dimanipulasi melalui data.

Baca juga: Penerapan Artificial Intelligence (AI) di Indonesia: Tantangan Hukum dan Regulasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun