Terkait pandemi COVID-19 ini, masih terekam dalam ingatan publik, pada awal pandemi COVID-19, Jokowi begitu meremehkan ancaman wabah virus ini di Indonesia, dan menolak untuk mengungkapkan informasi terkait penyebaran penyakit, karena alasan tidak ingin menimbulkan kepanikan.
Jokowi justru mengesampingkan para ahli epidemiologi, dan pakar kesehatan, karena lebih menempatkan para pembisiknya dan pejabat dilingkarannya terkait pandangan tentang pandemi COVID-19 tersebut.
Alhasil, pandemi COVID-19 di Indonesia jadi terlambat diurus, terlanjur salah urus, bahkan pada perkembangan selanjutnya pandemi COVID-19 telah mengancam keberlangsungan hidup bangsa dan negara.
Di sinilah sejatinya Jokowi seharusnya memanfaatkan momen pandemi COVID-19 ini, untuk memikirkan kembali kebijakan ekonominya, untuk bisa lebih menerima nasihat para ahli yang berkaitan dengan kebijakan kesehatan dengan lebih serius terkait mengatasi pandemi COVID-19, dan diharapkan mampu menemukan jalan tengah antara ekonomi dan kesehatan.
Karena bukan tidak mungkin kedepannya, rekam jejak sejarah, terkait pengabaian kesehatan publik di tengah pandemi ini, dapat menjadi noda hitam bagi legacy Jokowi.
Oleh karenanya, disharmoni antar lembaga pemerintah karena berbagai kebijakan blunder yang kontra produktif harus dihilangkan, dan selalu memberi ruang terbuka bagi berbagai masukan dan kritik publik.
Makin mengganasnya pandemi COVID-19 seharusnya menjadi momentum yang tepat bagi masa depan legacy Jokowi.
Jika Jokowi ingin happy ending di periode akhir kepemimpinannya, maka pandemi COVID-19 ini seharusnya menjadi momentum yang tepat bagi Jokowi untuk membangun legacy kemanusiaan yang bisa dikenang oleh bangsa dan negara.
Bahwa di bawah kepemimpinannya pandemi COVID-19 berhasil diatasi dengan menomorsatukan kesehatan dan selalu dikenang dalam catatan sejarah sebagai presiden yang bukan saja berhasil mengatasi ganasnya pandemi COVID-19, tapi juga dicatat sebagai pemimpin yang setia dan konsisten merawat demokrasi, dan berhasil membangun ekonomi bangsa dan negara.
Ya, tinggal bagaimana saja kedepannya tentang legacy Jokowi ini, lebih memilih jadi "Bapak Infrastruktur" tapi ternodai karena tak manusiawi terkait pandemi COVID-19, atau jadi "Bapak Kesehatan Indonesia".
Semoga Bermanfaat.
Sigit Eka Pribadi