"Alya, kamu pernah dengar apa-apa soal Mira? Maksudku, selain gosip bunuh diri?"
 Alya mengerutkan kening, mengingat surat yang ia temukan. "Kenapa? Kamu tahu sesuatu?"
 Sita menarik napas dalam-dalam. "Mungkin. Aku nemu dokumen Bima... ada nama Mira di situ. Aku nggak tahu apa artinya, tapi rasanya nggak biasa."
 Alya menatap Sita, lalu menariknya ke sudut taman yang sepi. "Aku juga nemu sesuatu. Surat dari Mira, di loteng rumahku. Dia bilang Puri Anggrek penuh rahasia, dan kita harus hati-hati."
 Keduanya saling menatap, menyadari bahwa mereka mungkin telah terseret ke dalam sesuatu yang jauh lebih besar dari sekadar gosip tetangga.Â
 Tapi sebelum Sita bisa menjawab, ia melihat Lia Chandra di kejauhan, berbicara dengan Jono di dekat mobilnya. Gestur Lia terlihat gelisah, dan Jono tampak terlalu dekat untuk sekadar tukang kebun.
 Narator (Mira):
 Sita pikir dia bisa menyelesaikan teka-teki ini seperti dia menyelesaikan jadwal anak-anaknya---dengan ketegasan dan logika. Tapi di Puri Anggrek, logika sering kalah dari rahasia. Dan rahasia yang Sita temukan malam ini? Itu baru permulaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI