Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Konsep "Tidak Membutuhkan" Orang Lain, Apakah Merugikan atau Menguntungkan?

11 Desember 2023   03:25 Diperbarui: 12 Desember 2023   00:04 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang yang menikmati kebebasannya sendiri| sumber gambar pixabay.com

Untuk beberapa alasan, ke mana pun orang-orang memandang, ketika berkumpul, selalu ada semacam kekacauan, baik itu gosip, perundungan, permusuhan, atau perkelahian. 

Ketika ada ketergantungan satu sama lain, seseorang seakan-akan telah masuk ke bagian yang tidak menguntungkan dari kesepakatan itu. 

Namun, ketika tidak begitu membutuhkan orang lain, seseorang tidak perlu menoleransi perilaku mereka-mereka dan tidak harus memikul tanggung jawab bergaul dengan orang yang tidak disukai hanya untuk memenuhi kebutuhan sosialnya.

Sikap Sosial Terhadap Kelangsungan Hidup

Di negara-negara modern, bahkan tidak diragukan lagi di tempat-tempat lain di dunia, mengenai kelangsungan hidup, institusi pernikahan telah dianggap optional atau sekadar tambahan daripada suatu kewajiban. Otoritas agama yang dulu memaksa orang untuk menikah telah kehilangan pengaruhnya secara signifikan. 

Pada tingkat praktis, pria dan wanita dapat bertahan hidup tanpa satu sama lain dan banyak dari mereka berhasil mempertahankan keadaan diri mereka.

Perkembangan ini memiliki konsekuensi negatif dan positif jika suatu hubungan berlangsung, misalnya, tingkat perceraian terus meningkat yang berarti terjadi peningkatan rumah tangga yang berantakan. Dampaknya, sebagai contoh, meningkatnya jumlah orang yang menolak menikah dan melahirkan telah menyebabkan krisis populasi di Jepang.


Secara otomatis, orang-orang akan menjadi lebih selektif ketika tidak ada keharusan untuk menjalin hubungan. Komitmen terhadap suatu hubungan bisa sangat memuaskan, tetapi juga memiliki banyak potensi resiko dan kerugian. Misalnya, bagaimana jika seseorang kemudian mendapatkan pasangan yang bisa saja kasar, egois, emosional, atau tidak cocok. Keadaan itulah yang membuat suatu hubungan membutuhkan waktu dan usaha untuk penyesuaian, yang beberapa orang lebih suka menghabiskannya untuk hal-hal lain. Akibatnya, faktor selektifitas cenderung akan membuat seseorang lelah menginginkan orang-orang baik karena tidak mudah untuk menemukan mereka.

Tuntutan terhadap Individualistis

"Tidak membutuhkan" bisa berarti seseorang dapat mengakhiri hubungan dengan orang lain dengan lebih mudah dan cepat, yang juga berlaku untuk teman. Tidak membutuhkan teman memungkinkan kita untuk mengakhiri pertemanan yang beracun dan menetapkan batasan tegas. Dan ketika tidak harus berteman karena kebutuhan, seseorang lebih cenderung berteman dengan orang-orang yang benar-benar dia sukai berdasarkan satu pikiran dan satu minat.

Kelemahan utama menjadi bagian dari suatu kelompok adalah harapan akan konformitas: rasa memiliki menuntut seseorang untuk beradaptasi. Seringkali ini berarti bahwa adanya tuntutan orang lain yang mengharapkan seseorang dalam banyak hal untuk melakukan apa yang mereka lakukan, berbicara seperti yang mereka katakan, dan tidak jarang, berpikir seperti yang mereka pikirkan.

Akan tetapi, satu hal yang ironis tentang konektivitas antar manusia masih sering disalahpahami. Kutipan terkenal Jean-Paul Satre, filsuf berkebangsaan Prancis, yang mengatakan "Neraka adalah orang lain" yang kerap sebagian individu tafsirkan bahwa orang lain itu buruk dan lebih baik menghindarinya sama sekali, padahal maksudnya tidaklah demikian.

Kutipan itu tertuju pada pengamatan Satre bahwa seseorang tidak akan pernah lepas dari pandangan orang lain dan pendapat orang-orang tentang dirinya: Makin banyak orang yang mengelilinginya, makin banyak pandangan menghakiminya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun