Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Kiat-kiat Meningkatkan Kemampuan Menulis yang Tidak Boleh Diabaikan

6 Januari 2023   11:23 Diperbarui: 7 Januari 2023   07:37 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis (Canva via kompas.com)

Ketika musuh itu datang, kita akan melihat kalimat yang baru saja kita tulis dengan "Saya harus mengubah dan memperbaikinya." Maka pada kondisi ini, kita cenderung melakukan peralihan konteks yang menyebabkan kita berada dalam kondisi pikiran yang kurang kreatif. Jika terus-menerus mengedit terhadap apa yang baru saja kita tulis, kita benar-benar tidak akan pernah mendapatkan momentum yang baik sejak awal.

Metafora lain untuk menulis adalah proses menambang emas. Jika tidak pernah menggali terus hingga ke bawah dan disibukkan dengan banyaknya kotoran yang tidak berguna di sekitar penambangan, kita tidak akan pernah mendapatkan emas pada kedalaman yang kita cari.

Apa yang kita tulis mungkin tidak akan terlihat seperti produk akhir. Maka untuk sampai ke titik akhir sesi penulisan, kita harus terus menuangkan ide meskipun harus berantakan. 

Begitu selesai, kita dapat kembali membacanya dari awal, lalu mulai membersihkan kekacauan itu dengan melakukan proses pengeditan.

Membaca kembali dengan suara lantang

Apa langkah pertama untuk melakukan proses pengeditan? Langkah pertama yang paling baik adalah membaca tulisan kita dengan lantang.

Kita cenderung menganggap menulis sebagai seni bisu, padahal sejatinya menulis juga memiliki kesamaan seperti musik, yaitu memiliki irama. 

Banyak dari kita yang mungkin masih menulis dengan mengabaikan bagian irama yang justru memiliki peranan penting terhadap daya tarik tulisan.

Membaca tulisan dengan suara lantang dapat membantu kita menyeleksi kalimat-kalimat yang mungkin memiliki kesalahan pada ejaan, tata bahasa, atau mungkin menggunakan terlalu banyak kalimat yang panjang dan klausa yang sama berturut-turut.

Membaca dengan suara lantang---maksudnya dengan volume suara yang kita atur agar tidak mengganggu orang lain yang kemudian mendengarnya sehingga terganggu---tidak hanya membuat kita mengikuti ritme tulisan, tetapi juga memberikan pemahaman tentang bagaimana kita berposisi sebagai pembaca dengan menemukan hal-hal kecil untuk diperbaiki.  

Menyederhanakan tulisan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun