Gluten, sebagai protein alami pada biji-bijian tersebut, secara umum tidaklah berbahaya bagi tubuh yang dapat menoleransinya. Namun pada individu-individu tertentu gluten dapat menjadi masalah.
Perlu dipahami bahwa konsumen yang rutin membeli produk-produk dengan label bebas gluten memang membutuhkan produk tersebut karena masalah kesehatan tertentu pada mereka. Jadi mereka tidak membeli produk dengan label bebas gluten, bebas gula, dan lain-lain hanya untuk gaya-gayaan hidup sehat.Â
Selain mereka yang mempunyai alergi terhadap gluten, yang membeli produk-produk dengan klaim seperti ini juga adalah penderita diabetes, kanker, tumor, dan berbagai penyakit autoimun lainnya.Â
Pada individu-individu yang memiliki sensitivitas terhadap gluten, konsumsi gluten membuat perut terasa tidak nyaman seperti kembung. Diet bebas gluten dapat memperbaiki keluhan demikian.
Sedangkan gluten harus total dihindari pada penderita penyakit celiac. Celiac adalah gangguan autoimun di mana konsumsi gluten akan merangsang sistem imun tubuh untuk menghasilkan antibodi dan sel-sel radang yang menyerang lapisan mukosa pada usus halus.Â
Mukosa usus yang rusak akan mengakibatkan gejala diare, pusing, kembung, nyeri perut, konstipasi, dan dalam jangka waktu lama penderita dapat mengalami anemia (akibat kekurangan zat besi), penurunan kepadatan tulang (akibat malabsorpsi kalsium), ruam kulit yang dikenal dengan istilah dermatitis herpetiformis, nyeri sendi, kerusakan persarafan, sariawan, dan penururan berat badan. Hal ini karena penyerapan nutrisi menjadi terhambat akibat mukosa usus halus yang rusak. Pada anak-anak, penyakit celiac jelas menghambat tumbuh kembangnya.
Belum ada terapi yang dapat menyembuhkan penyakit celiac. Namun pada kebanyakan penderita, diet ketat bebas gluten adalah satu-satunya cara untuk mengendalikan keparahannya dan memulihkan usus halus yang telah rusak.Â
Alergi apapun juga adalah kondisi yang tidak dapat dianggap remeh pada individu tertentu, termasuk alergi gluten. Reaksi alergi pada setiap orang memang mempunyai manifestasi gejala dan derajat keparahan yang bervariasi. Ada yang mengalami gejala alergi ringan seperti gatal-gatal pada kulit bagian tertentu misalnya sekitar bibir, kulit tangan, dan atau tenggorokan dan hidung berair.Â
Akan tetapi pada beberapa penderita alergi dapat mengakibatkan reaksi berat seperti gatal-gatal sekujur badan, mual, muntah, pusing, sesak nafas, diare, jantung berdebar, hingga reaksi anafilaksis yang mengancam nyawa.Â
Anafilaksis adalah reaksi alergi berat yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan dalam waktu singkat menjadi parah setelah tubuh terpapar alergen tertentu. Anafilaksis adalah kondisi medis darurat yang harus segera ditangani di unit gawat darurat rumah sakit.
Pada kondisi anafilaksis ini terjadi pembengkakan saluran nafas sehingga penderita akan kesulitan bernafas (sesak nafas), menelan, dan berbicara. Anafilaksis juga mengakibatkan gejala syok yaitu tekanan darah yang tiba-tiba menurun, pusing, dan hilangnya kesadaran.