Mohon tunggu...
Shirley
Shirley Mohon Tunggu... Berpengalaman sebagai Apoteker di sebuah rumah sakit

Saya menyukai alam, musik, dan sejarah dunia. "Bacaan yang baik menyehatkan pikiran sebagaimana olahraga yang tepat menyehatkan raga."

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Petaka di Balik Roti dan Kue Gluten Free Palsu

14 Oktober 2025   21:45 Diperbarui: 15 Oktober 2025   14:15 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi roti (Foto kredit IG Yohanesadhijaya)

Dunia perbakingan di Indonesia tengah digemparkan oleh seorang penjual yang tidak jujur. Hal ini terungkap setelah Felicia Elizabeth, ibu dari seorang anak yang menjadi korban angkat bicara di Threads. Felicia Elizabeth melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap produk yang dibelinya dan hasilnya produk yang dibelinya dari brand Bake & Grind yang mengklaim bebas gluten ternyata positif mengandung gluten. 

Kai, sang anak yang menjadi korban, telah menderita eksim sejak berusia 3 bulan. Sejak saat itu Felicia melakukan diet ketat terhadap dirinya yang masih harus memberikan ASI pada Kai. Dokter pun menyarankan agar Felicia puasa gluten, telur, produk-produk susu, kacang, dan semua produk turunannya. Felicia Elizabeth pun melakukan food journaling lebih dari satu tahun untuk mencari tahu bahan makanan yang membuat anaknya sakit. 

Dengan pantangan ketat dari dokter, Felicia merasa kesulitan untuk mencari cemilan yang boleh dimakannya. Pada September 2024 silam, salah seorang teman baiknya membagikan postingan bakery online yang cukup meyakinkan yang mengklaim semua produknya bebas gluten, bebas susu, bebas telur, vegan, memakai stevia dan bahan-bahan alami (berbasis tanaman). 

Ia pun merasa bahagia mengetahui keberadaan toko ini dan sudah setahun berlangganan walaupun ia mengakui harganya sangat mahal. Kesaksian dari banyak orang yang mengatakan bahwa roti gluten free dari bakery ini enak banget dan tidak seperti gluten free membuat Felicia tidak pernah menaruh curiga.

Hingga suatu hari, yaitu sejak Agustus 2025, Kai mulai memakan langsung produk dari Bake & Grind ini. Dalam hitungan jam reaksi alergi Kai memburuk. Ruam kulit hingga satu badan hingga kelopak matanya bengkak. Ruam parah ini dialami Kai selama lebih dari 2 minggu.

Reaksi alergi gluten parah yang dialami seorang anak kecil (Foto: Instagram)
Reaksi alergi gluten parah yang dialami seorang anak kecil (Foto: Instagram)
Sudah banyak uang dihabiskan untuk memeriksa alerginya Kai dan dengan perasaan bersalah setiap hari ibunya mempertanyakan makanan apa yang telah keliru ia berikan kepada Kai hingga alerginya menjadi semakin parah. Ia pun akhirnya harus berhenti memberikan ASI dan Kai hanya boleh makan kentang dan labu siam selama berhari-hari. 

Felicia akhirnya memutuskan untuk memeriksakan satu produk yang ia pesan dari Bake & Grind karena ia tidak mau asal menuduh. Hasil uji dari PT Saraswanti Indo Genetech pun keluar tertanggal 24 September 2025 dan hasilnya kue bolu jadul dengan taburan coklat meses C&F Bakery dari Bake & Grind positif mengandung gluten.

Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap salah satu produk yang dijual brand Bake & Grind (Sumber: Instagram)
Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap salah satu produk yang dijual brand Bake & Grind (Sumber: Instagram)
Felicia pun mulai mengumpulkan berbagai bukti bahwa Bake & Grind tidak membuat produknya sendiri, melainkan hanya membeli dari bakery lainnya dan menjualnya kembali. Ia menyertakan banyak foto-foto produk Bake & Grind dan membandingkannya dengan produk-produk bakery yang asli. 

Setelah viral, ternyata banyak netizen yang pernah menjadi konsumen Bake & Grind juga mengakui kecurigaan yang sama di mana toko roti ini hanya mengemas dan menjual kembali produk dari beberapa merek roti terkenal yang sama sekali tidak mengklaim gluten free, dairy free, egg free, sugar free, dan klaim-klaim sehat lainnya. 

Beberapa merek yang diduga telah dikemas dan dijual kembali dengan klaim berbeda oleh Bake and Grind antara lain Tous Les Jours, cake dari C&F Bolu Medan, kue sus dari Boens Soes, kue tar dari Fat Meimei Cake, Holland Bakery, cookies dari Mrs. Duck's Cookie Shop, dan lain-lain. Beberapa konsumen pun bercerita kalau mereka pernah punya pengalaman menemukan brand dari toko-toko roti yang asli yang lupa dicopot ataupun lupa dikemas ulang pada saat mereka menerima produk dari Felicia Novena, sang pemilik brand Bake & Grind. 

Contoh produk roti tawar yang asli dan diperbandingkan dengan yang telah dikemas ulang oleh Bake and Grind. (Sumber:Instagram)
Contoh produk roti tawar yang asli dan diperbandingkan dengan yang telah dikemas ulang oleh Bake and Grind. (Sumber:Instagram)
Beberapa toko roti dan kue asli juga turut memberikan pernyataan terkait dugaan penipuan yang dilakukan oleh Felicia Novena. Mereka mengatakan tidak mengetahui sama sekali kalau produk-produk mereka telah dijual kembali dengan tambahan klaim-klaim seperti Gluten Free, Dairy Free, Vegan, dan Stevia Only. Mereka pun secara langsung men-DM Felicia Novena untuk menghapus semua postingan yang menampilkan produk mereka dan memutuskan untuk tidak mau lagi menerima pesanan apapun dari Felicia Novena. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun