Mohon tunggu...
Shirley
Shirley Mohon Tunggu... Berpengalaman sebagai Apoteker di sebuah rumah sakit

Saya menyukai alam, musik, dan sejarah dunia. "Bacaan yang baik menyehatkan pikiran sebagaimana olahraga yang tepat menyehatkan raga."

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Benarkah Garam Ruqyah Tipu-tipu?

18 Januari 2025   11:13 Diperbarui: 18 Januari 2025   11:13 1302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber: YouTube Pesulap Merah
Sumber: YouTube Pesulap Merah
Beberapa pedagang juga menempelkan foto pemuka-pemuka agama Islam terkenal di produknya untuk meyakinkan calon pembeli. 

Pesulap Merah membongkar garam ruqyah

Garam ruqyah yang dijual di toko-toko daring menurut Pesulap Merah adalah penipuan atau kebohongan kepada masyarakat. Selain berkedok agama, mereka juga menggunakan ustad-ustad terkenal seperti ustad Abdul Somad, Ustaz Khalid Basalamah, dan lain-lain yang mana seolah-olah mereka mempromosikan atau mendukung produk garam ruqyah. 

Salah seorang ustad kenalan Pesulap Merah yang bernama Faizal juga merasa dirinya dirugikan karena videonya dipotong dan suaranya diedit dengan AI sehingga ia ditampilkan seakan-akan mempromosikan garam ruqyah. 

Ustad Faizal menjelaskan bahwa penggunaan garam untuk ruqyah sendiri sebenarnya tidak ada dalilnya dalam kitab suci. Praktik garam ruqyah lebih didasarkan pada pengalaman beberapa ulama, sama seperti penggunaan beberapa jenis daun untuk pengobatan.

“Udah dikomen bolak balik tapi gak digubris sama yang jualan,” keluhnya lewat pesan Whatsapp kepada Pesulap Merah perihal videonya yang sudah direkayasa. 

“Pemakaian garam ruqyah pernah disebutkan di Mustadraknya imam Hakim dan para ulama bereksperimen dengan hal tersebut. Dan banyak mendapatkan manfaat dalam pengobatan ruqyah dengan menggunakan media garam,” tulis ustad Faizal.

“Sama seperti daun kelor, dlingo, dan bengle. Semua tidak ada dalil spesifik, tapi jika bermanfaat dan sudah diuji coba di banyak kasus, maka hal itu dibolehkan. Seperti daun bidara, gak pernah ada dalil rasul pake daun bidara untuk menetralisir sihir. Tapi ketika banyak orang berhasil tuntas dari sihir dengan perantara bidara, maka hal tersebut boleh dipublikasikan dan diamalkan kaum muslim. Penggunaan bidara adalah produk eksperimen ulama tabi’in namanya Wahhab bin Munabbih dan ditulis dalam syarah shahih bukharinya Ibnu Hajar Al-Asqolani,” tulisnya lagi.

“Garam ini perkara yang semua orang bisa membaca doa di dalamnya sendiri.Gak butuh keahlian khusus seperti meramu herbal, maka saya belum pernah jualan garam ruqyah,” tegas ustad Faizal yang mendukung Pesulap Merah untuk membongkar penipuan terhadap umat ini. 

Garam ruqyah dijual dengan harga yang fantastis yaitu di atas 50 ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah dengan berbagai klaim seperti untuk menarik keberuntungan, rezeki, menetralisir rumah, menangkal setan dan jin. 

Selain mengkritik tipu-tipu produk garam ruqyah, Pesulap Merah juga menjelaskan perihal adanya racikan garam di toko alat perdukunan yang dapat mengeluarkan percikan api atau terbakar. Racikan “garam” dan gula ini sudah lama digunakan oleh dukun-dukun untuk meyakinkan pelanggannya kalau suatu sihir jahat atau santet telah terbakar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun