Mohon tunggu...
Hyda Shibyber
Hyda Shibyber Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terguyur Hujan Rindu

25 September 2018   06:59 Diperbarui: 25 September 2018   07:00 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rerintik hujan datang tanpa komando

Mengguyur raga nan merindu

Membasahi relung jiwa nan kesepian

Berharap damai dengan suara gemericikmu

Bersama angin menembus hati nan hampa

Payung rindu... dimana kamu...

Terjebak dalam kubangan air di sudut jalan

Di persimpangan ataukah jalan buntu

Dingin... dingin... dingin...

Menusuk sampai ke tulang rusuk

Rindu dan hujan, mana yang akan berhenti

Jikalau keduanya saling melengkapi

Tatkala hujan, rasa rindu pun datang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun