Mohon tunggu...
Shalsa Adi Fadhillatus
Shalsa Adi Fadhillatus Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Memang bukan orang yang hebat tapi kelak semoga menjadi manusia hebat dan bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

KKN MIT Posko 101 Hadiri Kunjungan Bupati di Dusun Dawung: Sosialisasi KUHP Baru Lewat Program Bapas Peduli

25 Agustus 2025   18:35 Diperbarui: 25 Agustus 2025   17:44 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama acara "Peduli Bapas" (Doc. Mahasiswa PDD KKN MIT Posko 101)

Menghubungkan Pemerintah dan Masyarakat

Sosialisasi KUHP baru bukan sekadar pemaparan aturan. Acara ini juga menjadi jembatan kedekatan antara pemerintah dengan masyarakat desa. Kehadiran Bupati di tengah warga Dawung menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya bekerja di balik meja, tetapi juga hadir langsung menyapa rakyatnya.

Warna Humanis di Balik Acara Formal

Meski agenda resmi berlangsung, suasana desa tetap cair, senyum anak-anak yang mendapat kesempatan bersalaman dengan Bupati menjadi momen tak terlupakan. Bupati pun terlihat beberapa kali berhenti untuk sekadar menanyakan nama anak-anak atau memberi semangat.

Di sisi lain, warga merasa mendapat perhatian lebih. Bukan hanya dari sisi hukum, tetapi juga dari sisi sosial, apalagi Dusun Dawung dipercaya menjadi tuan rumah kegiatan Rof Jateng Arum Jeram, sebuah acara besar yang akan membawa nama desa ke tingkat provinsi.

Harapan Pasca Kunjungan

Kunjungan Bupati dan jajaran pejabat ke Dusun Dawung meninggalkan kesan mendalam. Warga berharap ke depan akan lebih banyak program serupa yang membumikan kebijakan dan aturan langsung ke desa-desa.

“Kami merasa dihargai, semoga dengan adanya program ini, masyarakat lebih paham hukum dan anak-anak kami semakin termotivasi untuk cinta tanah air,” ujar Kepala Dusun menutup sambutannya.

Lebih dari Sekadar Kunjungan

Kehadiran Bupati Semarang di Dusun Dawung bukan hanya kunjungan formal. Di baliknya, ada makna mendalam, menghadirkan hukum yang lebih dekat dengan rakyat, menumbuhkan rasa bangga masyarakat desa, dan meneguhkan semangat kebersamaan.

Senyum anak-anak Dawung yang melambaikan bendera merah putih, sambutan hangat warga, hingga dialog ringan antara pejabat dan rakyat menjadi bukti bahwa sebuah acara resmi pun bisa menghadirkan nuansa humanis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun