"Kenalilah Allah di saat senang (lapang), niscaya Allah akan mengenalmu di saat susah." (HR. Tirmidzi no. 2516; Ahmad, 1: 293; Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, 14: 408. Syekh Syu'aib Al-Arnauth dalam tahqiq beliau terhadap Musnad Imam Ahmad menyatakan bahwa sanad hadis ini kuat)[7]
Giliran nanti ketika dia mendapatkan kesulitan, dia memohon kepada Allah . Dia berharap dari Allah jalan keluar, namun Allah melupakannya sebagaimana dia melupakan Allah ketika Allah memberikannya kelapangan.[4]
Apa Tujuan Hidup Kita Sebenarnya?
Perampasan fokus dan konsentrasi oleh gadget ini perlu kita sadari dengan kesadaran penuh. Karena sedikit saja kita terlena, bisa saja kita lupa apa yang menjadi tujuan hidup kita sebenarnya. Kita memiliki misi yang harus ditamatkan dengan baik selama masih memiliki kesempatan hidup di dunia ini. Misi itu tak lain adalah menyembah Allah Ta'ala.
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka mengabdi (beribadah) kepada-Ku." (Q.S. adz-Dzariyat [51]: 56)
Teman-temanku, tidakkah kita menyadari bahwasanya minimal 17 kali dalam sehari, kita mengikrarkan penghambaan kita kepada Allah  dalam setiap bacaan Al-Fatihah pada shalat-shalat kita?[2]
Bagaimana Pertanggungjawaban Kita Dihadapan-Nya?
Kelak di akhirat kita akan ditanya mengenai segala hal yang pernah kita jalani dalam kehidupan di dunia ini. Rasulullah bersabda,
"Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai: (1) umurnya, di manakah ia habiskan, (2) ilmunya, di manakah ia amalkan, (3) hartanya, bagaimana ia peroleh dan di mana ia infakkan dan (4) mengenai tubuhnya, di manakah usangnya." (HR. Tirmidzi no. 2417, dari Abi Barzah Al-Aslami. Syekh Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini sahih)[2]
Salah satu nikmat yang banyak kita terlena darinya dan tidak kita syukuri adalah nikmat waktu luang. Gemerlapnya dunia seakan-akan membutakan mata kita hingga lalai dari mengingat Allah, tidak mengerjakan perintah-Nya dan bahkan lalai dalam shalat sehingga tidak khusyu' karena memikirkan dunia yang hina ini. [4]
Haditsnya sudah kita baca, kaki ini tidak akan beranjak dari sisi Allah sampai kita ditanya 4 perkara tadi yang salah satunya adalah tentang "Waktu kita dihabiskan untuk apa?", lalu dalam riwayat lain, "Masa muda kita dihabiskan untuk apa?", ini adalah penekanan karena masa muda adalah bagian dari waktu hidup kita yang akan ditanya oleh Allah. [3]