Mohon tunggu...
Dzaki Hafids N.A.
Dzaki Hafids N.A. Mohon Tunggu... Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia

Saya merupakan seorang tenaga kependidikan yang mempunyai minat dalam bidang karir dan keagamaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gadgetku, Tuhanku?

28 Agustus 2025   17:00 Diperbarui: 28 Agustus 2025   17:00 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bismillhi wal hamdulillh wash shaltu was salmu 'al raslillh, amma ba'd.

Pernah ga sih, kamu buka handphone awalnya hanya ingin mengecek satu hal atau hanya ingin lihat jam, tapi ketika sadar ternyata sudah 1 jam berlalu dan kamu sudah scroll puluhan konten yang bahkan kamu tidak ingat isinya. Pandangan kamu kosong, jari kamu otomatis bergerak, otak kamu jalan tapi bukan untuk berpikir, tapi hanya untuk nerima, nerima, dan nerima. dan setelah itu bukan ketenangan yang datang, tapi justru rasa lelah yang tidak jelas.  Kepala terasa penuh, waktu hilang tapi tidak ada hasil yang terbawa dan kamu mulai merasa kalau kamu kehilangan kendali atas hidup kamu sendiri. Kamu tidak tahu apa yang kamu inginkan dan apa yang harus kamu kerjakan, kamu hanya nge-scroll dan scroll. Dia bukanlah musuh yang datang membawa senjata, tapi dia seperti racun yang manis yang membuat kita nyaman tapi pelan-pelan membuat  kita hilang arah. [1]

Gadget telah banyak mencuri fokus dan konsentrasi kita dari hal-hal utama yang seharusnya kita tuntaskan. Gadget dengan segala aplikasinya yang mempunyai banyak manfaat pada kenyataannya justru banyak melalaikan manusia dari menyembah Tuhannya. Bahkan seringkali kita tidak peduli dengan halal-haram konten yang kita lihat. Semua konten itu telah membuat kita lupa dari segala hal prioritas yang harusnya bisa kita selesaikan seperti deadline tugas kuliah, tugas amanah dari organisasi, dsb.. Dan bahkan tidak jarang juga kewajiban ibadah shalat 5 waktu pun terlewatkan karena terlalu asyik dengan gadget di tangan. Wal'iyadzu billah.[2]

Kegiatan melalaikan tersebut jelas merupakan perbuatan yang tidak bermanfaat.  Melakukan hal yang tidak bermanfaat adalah pertanda bahwa keislaman seseorang perlu diperbaiki. Karena Nabi bersabda,

"Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat." (HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976, dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Syekh Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini sahih). [2]  Lantas, apa yang harusnya kita lakukan?

Ketika Waktu Habis oleh Gadget

Sebelum kita menggunakan dan berinteraksi dengan gadget dan media-medianya, poin pertama yang harus kita perhatikan adalah hendaknya kita memahami terlebih dahulu bahwa Islam menuntut kita untuk membagi waktu dengan proporsional. Menggunakan gadget itu boleh selama hal itu positif, tapi kita tetap harus tahu waktu. [3] Nabi bersabda, 

"Sesungguhnya bagi Rabbmu ada hak, bagi dirimu ada hak, dan bagi keluargamu juga ada hak. Maka penuhilah masing-masing hak tersebut."(HR. Bukhari no. 1968) [5] Inilah salah satu penyakit gadget yang paling parah, yaitu waktu kita habis tanpa kita sadari. 

Coba kita renungkan, apakah kita memegang mushaf seperti kita megang gadget kita? Pembagian waktu itu sangat penting karena kita akan ditanya oleh Allah . Silakan bersosial dengan media -- media yang ada akan tetapi jangan lupakan shalat, jangan lupakan menuntut ilmu. Waktu itu penting, "Waktu laksana pedang. Jika engkau tidak menggunakannya, maka ia yang malah akan menebasmu. Dan dirimu jika tidak tersibukkan dalam kebaikan, pasti akan tersibukkan dalam hal yang sia-sia". [3][6]

Jangan Lalai!

Terdapat satu wasiat dari Nabi yang sangat berharga dan sangat kita butuhkan terutama bagi kita yang sering lalai ketika Allah berikan kesempatan dan waktu luang kepada kita untuk beribadah kepada-Nya namun waktu luang yang Allah berikan  malah kita sia-siakan. [4] Nabi berwasiat kepada Abdullah bin 'Abbas Radhiyallahu 'anhuma dan mengatakan, 

"Kenalilah Allah di saat senang (lapang), niscaya Allah akan mengenalmu di saat susah." (HR. Tirmidzi no. 2516; Ahmad, 1: 293; Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, 14: 408. Syekh Syu'aib Al-Arnauth dalam tahqiq beliau terhadap Musnad Imam Ahmad menyatakan bahwa sanad hadis ini kuat)[7]

Giliran nanti ketika dia mendapatkan kesulitan, dia memohon kepada Allah . Dia berharap dari Allah jalan keluar, namun Allah melupakannya sebagaimana dia melupakan Allah ketika Allah memberikannya kelapangan.[4]

Apa Tujuan Hidup Kita Sebenarnya?

Perampasan fokus dan konsentrasi oleh gadget ini perlu kita sadari dengan kesadaran penuh. Karena sedikit saja kita terlena, bisa saja kita lupa apa yang menjadi tujuan hidup kita sebenarnya. Kita memiliki misi yang harus ditamatkan dengan baik selama masih memiliki kesempatan hidup di dunia ini. Misi itu tak lain adalah menyembah Allah Ta'ala.

"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka mengabdi (beribadah) kepada-Ku." (Q.S. adz-Dzariyat [51]: 56)

Teman-temanku, tidakkah kita menyadari bahwasanya minimal 17 kali dalam sehari, kita mengikrarkan penghambaan kita kepada Allah  dalam setiap bacaan Al-Fatihah pada shalat-shalat kita?[2]

Bagaimana Pertanggungjawaban Kita Dihadapan-Nya?

Kelak di akhirat kita akan ditanya mengenai segala hal yang pernah kita jalani dalam kehidupan di dunia ini. Rasulullah bersabda,

"Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai: (1) umurnya, di manakah ia habiskan, (2) ilmunya, di manakah ia amalkan, (3) hartanya, bagaimana ia peroleh dan di mana ia infakkan dan (4) mengenai tubuhnya, di manakah usangnya." (HR. Tirmidzi no. 2417, dari Abi Barzah Al-Aslami. Syekh Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini sahih)[2]

Salah satu nikmat yang banyak kita terlena darinya dan tidak kita syukuri adalah nikmat waktu luang. Gemerlapnya dunia seakan-akan membutakan mata kita hingga lalai dari mengingat Allah, tidak mengerjakan perintah-Nya dan bahkan lalai dalam shalat sehingga tidak khusyu' karena memikirkan dunia yang hina ini. [4]

Haditsnya sudah kita baca, kaki ini tidak akan beranjak dari sisi Allah sampai kita ditanya 4 perkara tadi yang salah satunya adalah tentang "Waktu kita dihabiskan untuk apa?", lalu dalam riwayat lain, "Masa muda kita dihabiskan untuk apa?", ini adalah penekanan karena masa muda adalah bagian dari waktu hidup kita yang akan ditanya oleh Allah. [3]

Ridha dan Kasih Sayang Allah

Teman-temanku yang semoga selalu dirahmati Allah, jangan pernah berhenti memohon petunjuk dan karunia Allah  agar dimudahkan dalam beribadah kepada-Nya. Karena seluruh hati manusia berada ditangan Allah, ia yang berkuasa membolak-balikkan hati seseorang dan kita tidak tahu kapan hati kita akan berbalik. Maka dari itu, mintalah selalu keistiqamahan dan petunjuk kepada Allah karena segala aktivitas bermanfaat dan ibadah yang kita lakukan itu semua karena kasih sayang Allah.

Dan lalainya kita terhadap prioritas yang semestinya kita tuntaskan karena tenggelam dalam teknologi modern dengan segala konten distraksinya yang menyita banyak waktu berharga dan fokus kita, itu bisa saja karena kita jauh dari kasih sayang Allah . Semoga kita semua bisa terus istiqamah dan berpegang teguh dengan ajaran Islam di tengah-tengah manusia yang semakin rusak ini, dan semoga kita bisa berpegang teguh dengan kebenaran sampai maut menjemput kita. Aamiin. [2][8] Wallhu a'lam bish shawwb.

Marji:

[1] Zona Berpikir. "Bagaimana Kebiasaan Scroll Bisa Merusak Hidupmu" https://youtu.be/GdFq3YhaeCc?si=D1BjAm5JSWJAtPPs.  Diakses pada Minggu, 10 Agustus 2025.

[2] Fauzan Hidayat. "Menjadi Muslim Produktif di Era Disruptif"  https://muslim.or.id/91100-menjadi-muslim-produktif-di-era-disruptif.html. Diakses pada Minggu, 10 Agustus 2025.

[3] SAP Channel. "Ketika Waktu Habis oleh Sosial Media | Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri" https://youtu.be/6KcR2Q4fDIY?si=mIaaVdbrBcIPxsVZ. Diakses pada Minggu, 10 Agustus 2025. 

[4] Yufid. TV -- Pengajian & Ceramah Islam. "Motion Graphic: Agar Tidak Lalai - Ustadz Lalu Ahmad Yani, Lc." https://youtu.be/MaBT61Hic1U?si=y3igZu-ULOefC14e. Diakses pada Minggu, 10 Agustus 2025.

[5] Muhammad Abduh Tuasikal. "Nasehat Salman pada Abu Darda': Tunaikan Hak Allah, Hak Dirimu dan Keluargamu" https://rumaysho.com/3589-nasehat-salman-pada-abu-darda-tunaikan-hak-allah-hak-dirimu-dan-keluargamu.html. Diakses pada Senin, 11 Agustus 2025.  

[6] Muhammad Abduh Tuasikal. "Waktu Laksana Pedang" https://rumaysho.com/2782-waktu-laksana-pedang-2.html. Diakses pada Senin, 11 Agustus 2025. 

[7] M. Saifudin Hakim. "Semakin Ingat Allah dalam Kondisi Lapang dan Nyaman" https://muslim.or.id/96049-semakin-ingat-allah-dalam-kondisi-lapang-dan-nyaman.html.  Diakses pada Senin, 11 Agustus 2025.

[8] Muhammad Abduh Tuasikal. "Khutbah Jumat: Beruntunglah Mereka yang Terasing" https://rumaysho.com/14947-khutbah-jumat-beruntunglah-mereka-yang-terasing.html. Diakses pada Senin, 11 Agustus 2025.

by. Jihan Nabila (Statistika FMIPA UII)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun