Mohon tunggu...
SeverinoLH
SeverinoLH Mohon Tunggu... Freelancer - Active Talker

Digital Media Strategy

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Purnama

7 Juli 2020   14:53 Diperbarui: 7 Juli 2020   16:15 1141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di panggung langit bulan nan bulat bertelanjang diri

Membenderangi wajah bumi dengan cahaya gaibnya

Barisan awan-awan dengan malu-malunya mengambang di sekeliling purnama

Mana tega ia menutupi makhluk di bumi untuk memandangi purnama

Dupa, air, juga bunga tertata di hadap tubuhku

Dupa yang menyala menyapu energi di udara dari adharma yang melekat

Aromanya mempersyahdu cahaya purnama yang teduh

Semediku mengharmonikan raga dan jiwaku pada semesta raya

Lantunan Gayatri dari mulutku memancarkan keharuman dan kesegaran

Tarik dan hembus nafas, aku mencuci raga dan sukmaku

Purnama yang mengambang bersiul merdu dihantarkan sapuan Bayu

Getar semesta raya membungkus lembut dan menggemakan "aum"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun