Mohon tunggu...
setiawati suyatman
setiawati suyatman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa

Menulis untuk menceritakan hidup dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Luka di Keheningan

26 Juni 2020   07:08 Diperbarui: 26 Juni 2020   07:30 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan tanganNya yang Maha Lembut, Kita diciptakan -- Kasih sayang yang tak terhingga, Kita dapatkan dari Nya -- Dengan bimbingan Nya, Kita lewati kehidupan yang tidak pasti di dunia fana ini -- Terpuruk, menangis, terluka, dekapan Nya menenangkan Kita -- Hitam, putih, kuning, coklat, merah adalah warna indah Dia diciptakan untuk kulit Kita -- pendek, tinggi, kerdil, mungil, adalah bentuk fisik yang Dia berikan -- 

Hai! Kau yang tinggal di bumi ciptaan-Nya! Kenapa Kalian membedakan Kami dengan warna yang indah yang telah diberikan oleh Nya? -- Mengejek, mencaci-maki, menghujat, membunuh, merundung bagian dari hidup mu -- 

Ketika Kami pergi untuk menghadap Nya, Kalian berkata," tanah ini tidak cocok untuk Kau, tapi tanah itu!" -- 

Kita memang berbeda cara dalam mencintai Nya, tapi di mata Kalian semuanya hina,  -- Aku, Kau dan Kalian sama, diciptakan karena cinta Nya bukan amarah Nya -- 

Dia mampu menciptakan Kita hanya satu warna, tapi bukan cinta bila tidak berwarna -- Kami sedih, perih, terluka melihat Kalian senang mengekplotasi perbedaan -- Bukan, bukan itu yang Kami inginkan -- Kami hanya ingin ketenangan dalam keheningan..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun