Mohon tunggu...
Sendi Suwantoro
Sendi Suwantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua SEMA FTIK IAIN Ponorogo 2023/2024

Jangan pernah meremehkan orang walaupun bersalah jangan memandang diri sendiri ketika punya kelebihan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Benang Perak di Rambut Senja

3 Februari 2024   11:32 Diperbarui: 3 Februari 2024   11:44 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/id/photos/rakyat-pria-dewasa-tangan-anak-3120717/

Tangan keriput menggenggam erat frame kayu,

Memandang jejak masa lalu yang terpajang di situ.

Baca juga: Senja di Pantai

Rambut bagai benang perak dihiasi cahaya senja,

Menyulam kisah hidup dalam jiwa.

Wajah bergurat dengan tinta pengalaman,

Mata bening menyimpan bintik kenangan.

Masa muda berlari kencang bagai angin ribut,

Kini tinggal gema tawa dan bisik sendu.

Kenangan manis bermekaran bak sakura musim semi,

Cinta pertama, persahabatan, mimpi setinggi langit.

Duka nestapa pun hadir bak hujan badai,

Menyisakan bekas luka meski telah hening.

Meski langkah tak lagi tegap, hati tetap teguh,

Menikmati senja dengan senyum dan syukur penuh.

Harta terindah bukan emas permata,

Tapi pengalaman hidup yang terukir di jiwa.

Benang perak di rambut senja, bukan akhir cerita,

Melainkan bab baru beraroma kebijaksanaan.

Menikmati sisa waktu dengan damai dan bahagia,

Menyambut malam dengan ketenangan jiwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun