Mohon tunggu...
Selvia Indrayani
Selvia Indrayani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis, wirausaha, beauty consultant.

Pengajar yang rindu belajar. Hanya gemar memasak suka-suka serta membukukan karya dalam berbagai antologi. Sesekali memberi edukasi perawatan diri terutama bagi wanita.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setitik Iman

20 Juli 2021   22:19 Diperbarui: 20 Juli 2021   22:32 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi(dok.Pexels-Pixabay-69466)

Dalam sujud dan syukur aku mengadu kepada Sang Pencipta
Beragam peristiwa telah jadi arahan hidup di dunia
Ada luka dan berganti dengan bahagia
Belajar percaya pada Sang Kuasa

Hari Iduladha sebagai suatu wujud kepatuhan
Ada setitik iman akan kebesaran Tuhan
Suatu keikhlasan dan kerelaan
Iman dan perbuatan sejalan

Masa lalu dan kini selalu ada pengorbanan
Terbentang hamparan doa dan harapan
Agar dapat turut melakukan kurban
Wujud syukur dan ketaatan

Di tengah hiruk pikuk kurban,
Seorang anak berdoa agar ayahnya disehatkan
Bisa melakukan tugas sebagai panitia kurban
Terlebih membagikan kepada orang yang membutuhkan

Iduladha sebagai sebuah peringatan kebesaran Tuhan
Saat putra kesayangan hendak dijadikan kurban

Kini, nyawa manusia jadi tontonan
Hanya setitik iman yang dapat menyadarkan
Masih ada kebesaran Tuhan dalam kelemahan
Masihkah manusia mau berkorban untuk sesama?

Bekasi, 20 Juli 2o21

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun