Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Terdampar di Pulau Tak Dikenal

10 Juni 2020   11:46 Diperbarui: 10 Juni 2020   12:59 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ke 8, 9, 10.

Aku mulai putus asa, tapi Tomas tetap tegar dengan doa rosario nya. Dia terus menerus berdoa.

Hingga saatnya tiba ...

Hari ke 11.

Kami berdua tengah berada di pinggi pantai. Tampak ada kapal pencari ikan yang menuju kepulau. Setelah melihat perahu nelayan itu, kami merasa hidup kembali, timbul semangat yang besar dari kami. Setelah kapal itu mendarat, kami langsung menyalami nelayan tersebut. Kujabat tangannya yang dingin dan memperkenalkan diri.

"Saya Manula Sepuh, bapak siapa dan dari mana?" tanyaku.

Beliau menjawab "Saya M . . . . "(Saya tidak akan menyebutkan nama beliau) sambil tersenyum. "Saya dari Pamengpeuk, tapi saya tidak bisa mengantar kesana. Saya akan titipkan di kapal yang menuju Australia. Selanjutnya bisa pulang ke Jakarta." Terangnya kemudian.

Kegembiraanku tiada tertahan, namun aku agak heran, mengapa pak M ini tahu kalau aku dari Jakarta?

"Kok Pak M bisa tahu, kita tinggal di Jakarta ya?" bisikku pada Tomas.

Hari ke 12

                Ada perasaan aneh terkait keberadaan Pak M ini, dia sendirian membawa kapal di samudera luas ini, "kenapa tidak ada teman yang menyertainya? Apakah dia penduduk salah satu pulau dekat sini?." Banyak tanya dan keheranan akan Pak M, namun aku hanya memendam dalam hati saja. Aku dan Tomas menaiki kapalnya tanpa tanya-tanya lagi, dan menunggu kapal lewat seperti yang dikatakan Pak M.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun