Semua mengendap, meracuni pokok jiwa yang terserak oleh asa tentangmu
Perlahan membunuh rasa dengan sayatan pedih atas nama cinta
Lalu inikah ikrar yang pernah kau tancapkan di hatiku
Yang padanya ombakpun melembutkan derunya
Langitpun membirukan nuansanya meski kantung hujan menggenangi
Juga peri peri bersayap putih dengan segenap hati meniupkan seruling surga
Tuk mengiringi jalanan yang kita pijak menuju sakramen tautan jiwa
Sejatikah janji yang pernah kau untai di altar suci itu
Dimana pemuka dengan senyum termanisnya memadukan jari - jari kita
Lalu, kemanakah cerita kita menghilang
Mungkinkah dia terbawa sang dewa yang seharian kemarin tenggelamkanku pada lamunan semu
Atau aku harus melepasmu dengan semua kisah yang terampas oleh waktu
***************