Resah itu menyakitkan satu sisi yang merasa. Baca selengkapnya di sini
Puisi berjudul "Ketika Bunga Inspirasi Semakin Menghilang" tahun 2021
Ada doa di setiap malam yang terlantunkan perlahan dan berbisik
Perjalanan ruhani, ketika seorang tengah menemukan keresahan hatinya, segera ia jalankan hatinya di pendakian yang untuk kesekian kalinya
Puisi tentang mematri resah Kupatri resah Jangan menjelma darah Biarlah meluruh pada patrian
Ibu Sita selalu menyiapkan air panas untuk mandi Sita. Sita yang selalu pulang pukul 09. 30 malam, takut kalau Sita sakit karena mandi air dingin.
Kepada pemilik hati yang entah ke mana, liburkan sakit liburkan resah walau gundah menjelang
Angin berhembus mendatangkan lara, tak inginkan air mengalir membasahi pipi.
Demi pertemanan, Nara bersikap diam menerima segala sifat Jelita yang membuatnya muak. Namun, suatu hari Nara meluapkannya, satu kampus heboh olehnya.
Apapun itu aku berterima kasih padamu. Telah meninggalkan satu jejak dalam kehidupanku.
Di sepi malam rindu datangMerayap sunyi tanpa peringatan
Dalam keresahan ini, aku menemukan kekuatan untuk terus bergerak maju. Keresahan itu tak lagi membuatku terjebak, tapi menjadi pendorong.
Aku menunggu mereka yang merasa lelah Dengan angan-angannya Yang tunduk pada kemalasan-kemalasan
Per hari ini, membicarakan kritisme menjadi sebuah hal latah dan rancu
Sebuah perjalanan membentuk kenangan, setiap perjalanan mempunyai cerita sampai mengenai hati kecil yang tersayang.
Masih mengharapkan cintanya walau sudah terlanjur terluka.