Angin berhembus mendatangkan lara, tak inginkan air mengalir membasahi pipi.
Demi pertemanan, Nara bersikap diam menerima segala sifat Jelita yang membuatnya muak. Namun, suatu hari Nara meluapkannya, satu kampus heboh olehnya.
Apapun itu aku berterima kasih padamu. Telah meninggalkan satu jejak dalam kehidupanku.
Di sepi malam rindu datangMerayap sunyi tanpa peringatan
Dalam keresahan ini, aku menemukan kekuatan untuk terus bergerak maju. Keresahan itu tak lagi membuatku terjebak, tapi menjadi pendorong.
Aku menunggu mereka yang merasa lelah Dengan angan-angannya Yang tunduk pada kemalasan-kemalasan
Per hari ini, membicarakan kritisme menjadi sebuah hal latah dan rancu
Sebuah perjalanan membentuk kenangan, setiap perjalanan mempunyai cerita sampai mengenai hati kecil yang tersayang.
Masih mengharapkan cintanya walau sudah terlanjur terluka.
Menunggu panggilan dokter Kirin dan Wulan duduk di ruang tunggu
Tiada usaha kan sia- sia, pasti selalu ada hasilnya
Kali ini aku tidak ingin pergiMenghabiskan saja waktu yang tinggal sedikit ini di rumah sederhana kitaTunggu aku sebentar di beranda belakang
Puisi ini menggambarkan seseorang yang mengalami penderitaan bertubi-tubi dalam kehidupannya. Satu petunjuk arah, yaitu memohon kepada Sang Pencipta.
Masa muda remaja, atau sering disebut juga sebagai masa remaja, merujuk pada periode perkembangan yang terjadi antara masa anak-anak
sebab bila harus jatuh sakit Rasa tidak bisa tergambarkan Karena raga tidak bisa menolak