Mohon tunggu...
Sechudin
Sechudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - #wartaklasik

Jurnal Lokal

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ramadan

13 Maret 2024   13:12 Diperbarui: 13 Maret 2024   13:20 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di malam yang sunyi dan tenang,
Datanglah bulan Ramadan dengan lembutnya,
Di antara gemuruh doa dan sujud,
Kuucapkan rindu padaMu, Ramadan.

Engkau datang dengan berkah yang tak terhingga,
Menghiasi hati dengan ketenangan,
Membawa cahaya suci yang memancar,
Menuntun jiwa dalam kerinduan.

Dalam pelukanmu, aku merasa damai,
Dalam zikirmu, aku menemukan ketenangan,
Kau ajarkan aku arti pengorbanan,
Dan makna sejati dari kebersamaan.

Di setiap waktu berbuka yang tiba,
Aroma kurma memenuhi ruangan,
Kuucap syukur padaMu yang Maha Pemurah,
Yang telah menghadirkan bulan suci ini.

Ramadan, aku mencintaimu,
Sebagai pelita dalam kegelapan,
Sebagai air segar di padang gersang,
Engkau membawa harapan bagi yang lelah.

Dalam setiap sajadah yang kusentuh,
Dalam setiap ayat yang kubaca,
Kutemukan cinta dan kedamaian,
Yang hanya engkau, Ramadan, yang tawarkan.

Di akhirnya, saat kau pergi dengan diam,
Kuucapkan terima kasih dan doa,
Semoga kita bertemu lagi di tahun depan,
Ramadan, cinta yang abadi bagiku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun