Mohon tunggu...
Sechudin
Sechudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - #wartaklasik

Jurnal Lokal

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Keramat Guru

25 November 2019   13:41 Diperbarui: 25 November 2019   14:00 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru adalah jembatan
Penghubung antara gelap dan terang benderang
Guru adalah telaga sebagai penawar haus dipadang sahara
Guru adalah ruh dari jasad-jasad yang tak bernyawa

Langkahmu adalah doa
Ucapanmu adalah cahaya
Tanganmu adalah tangga-tangga pengetahuan
Marahmu adalah sebuah teguran

Bunga mekar itu ada namamu
Prestasi mereka menyimpan nafasmu
Jejer-jejer piala terukir oleh keringatmu
Kemakmuran tumbuh dari racikan tanganmu

Aku adalah dirimu
Yang tumbuh dari kesabaran dan keikhlasanmu
Yang melangkah dengan rambu-rambumu
Dan titik ini adalah karyamu

Guru adalah cermin kemajuan dan kemunduran bangsa besar ini
Bangsa besar tergenggam  dalam ejaan empat huruf keramat
G-U-R- U
GURU

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun