"makanya aku diantar ya yang.."
Aku hampir tertawa namun sifat kekanak-kanakannya muncul lagi.
"supaya mba Nia tahu aku bojomu ma"
"eh siapa nia itu"
"mantan terindahmu to mas?"
"weh kok tahu?"
"tahu wong dia teman mainku di desa sejak kecil juga masih sepupuku."
"tidak mungkin" teriakku.
Lah baru tujuh tahun aku tahu lha nia ikut bestinya di luar Jogja sieh dan aki sudah melupakannya selama ini.
"weh masih melow po yayangku?"
"ndak cint.."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!