Mohon tunggu...
Sapta Junaeri
Sapta Junaeri Mohon Tunggu... Mahasiswa - sjunaaathd

Mahasiswa UNIVERSITAS AIRLANGGA Program Studi D4 Teknologi Radiologi Pencitraan Fakultas Vokasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Konflik Sosial Para Pembela Tuhan dalam Menyikapi Paham Radikalisme Agama

1 Juli 2022   20:43 Diperbarui: 1 Juli 2022   20:50 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Manusia berkembang secara psikologis tidak hanya berdasarkan naluri atau instingnya saja, tetapi manusia berkembang melalui melalui proses belajar dan tumbuh dalam intelektualitas yang terus berkembang.

Perkembangan remaja secara psikologis merupakan suatu perubahan karakter dari masa anak-anak menuju pada era kedewasaan. Pribadi yang tumbuh pada masa remaja ini menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 2003)disebut sebagai storm and stress tau badai dan topan dalam kehidupan perasaan dan emosi remaja awal dilanda pergolakan, sehingga selalu mengalami perubahan dalam perbuatannya, dalam mengerjakan sesuatu, misalnya belajar mula-mula bergairah dan tiba-tiba jadi enggan, malas.

Pada masa remaja, menurut Soetjiningsih (2004), anak remaja akan dihadapkan pada dua tugas utama, yaitu: Pertama,mencapai ukuran kebebasan atau kemandirian dari orangtua; Kedua,membentuk identitas untuk tercapainya integrasi diri dan kematangan pribadi. Selain itu, masih ada 8 tugas perkembangan lain pada masa remaja, yaitu: (1) Memperluas hubungan antar pribadi dan berkomunikasi secara lebih dewasa, (2) Memperoleh peranan sosial, (3) Menerima keadaan tubuhnya dan menggunakannya secara efektif, (4) Memperoleh kebebasan emosional dari orang tua, (5) Mencapai kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri sendiri, (6) Memiliki dan mempersiapkan diri untuk suatu pekerjaan, (7) Mempersiapkan diri untuk perkawinan dan kehidupan berkeluarga, (8) Mengembangkan dan membentuk konsep-konsep moral.

Perkembangan psikologis pada masa remaja yang merupakan masa transisi dari periode anak ke dewasa menurut G.W. Allport (dalam Sarwono,2006) menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut: Pertama, pemekaran diri sendiri (extension of the self) yang ditandai dengan kemampuan seorang untuk menganggap orang atau hal lain sebagai bagian dari diri sendiri juga. Perasaan egoisme (mementingkan diri sendiri) berkurang sebaliknya tumbuh perasaan ikut memiliki, salah satu tanda yang khas adalah tumbuhnya kemampuan untuk mencintai orang lain dan alam sekitarnya. Kemampuan untuk bertenggang rasa dengan orang yang dicintainya untuk ikut merasakan penderitaan yang dialami oleh orang yang dicintainya, menunjukkan adanya tanda-tanda kepribadian dewasa (mature personality) ciri lain adalah berkembangnya ego ideal berupa cita-cita, idola dan sebagainya yang menggambarkan wujud ego (diri sendiri) di masa depan. 

Kedua, kemampuan untuk melihat diri sendiri secara objektif (self objectification) ditandai dengan kemampuan untuk mempunyai wawasan tentang diri sendiri (self insight) dan kemampuan untuk menangkap humor (sense of humor) termasuk yang menjadikan dirinya sendiri sebagai sasaran.ia tidak marah jika dikritik pada saaat-saat yang yang diperlukan ia dapat melepaskan diri dari dirinya sendiri dan meninjau dirinya sendiri sebagai orang luar. 

Ketiga, memiliki falsafah hidup tertentu (unifying philosophy of life), dimana hal itu dapat dilakukan tanpa perlu merumuskannnya dan mengucapkan nya dalam kata-kata. 

Orang yang sudah dewasa tahu dengan tepat tempatnya dalam rangka susunan objek-objek lain di dunia. Ia tahu kedudukannya dalam masyarakat, ia paham bagaimana seharusnya ia bertingkah laku dalam kedudukan tersebut dan ia berusaha mencari jalannya sendiri menuju sasaran yang ia tetapkan sendiri. Orang seperti ini tidak lagi mudah terpengaruh dan pendapatnya serta sikap-sikapnya cukup jelas dan tegas.

Mardiyana, Kasubid Advokasi Konseling dan Pembinaan Kelembagaan KB dan Kesehatan Reproduksi pada BPMPDP dan KB Kulonprogo, menyatakan bahwa dari berbagai karakter dan ciri-ciri psikologis remaja tadi, satu hal yang paling menonjol dari seorang remaja adalah adanya konsep sikap yang egois sebagai wujud perkembangan berpikir dan bersikap dalam memperjuangkan kemandirian sikap (the strike of autonomy). Dari konsep ini maka seringkali perilaku remaja sering menunjukkan sikap-sikap kritis dan berlawanan dengan perilaku orang tua, keluarga, dan masyarakat sekitarnya. 

Proses penemuan jati diri dan kepribadian seorang remaja sangat tergantung dengan faktor-faktor eksternal terutama dari pergaulan antar teman. Perasaan empati pada persahabatan pada diri remaja jauh lebih kuat daripada dengan keluarga bahkan orang tua sekalipun. Adanya sikap penerimaan, interaksi dan perasaan kepribadian antar remaja lebih banyak berpengaruh pada pola pikir, sikap dan perilaku remaja sehingga interaksi antar teman ini jelas paling mudah membentuk karakter remaja yang cenderung masih inklusif dan sangat labil. 

Beberapa hal yang perlu menjadi benteng bagi remaja dalam mengisi masa muda agar mengarah pada pembentukan sikap dan karakter yang positif dan kondusif. Perlu adanya kegiatan--kegiatan positif lain seperti kegiatan sosial, olah raga, kegiatan ilmiah dan keagamaan. Kontrol yang paling penting dari keluarga dan lingkungan bukanlah pengekangan namun dorongan dan motivasi secara positif agar remaja tidak merasa terkekang namun tetap merasa diperhatikan.

Mengapa perkembangan psikologis remaja perlu diperhatikan? Sebab, remaja merupakan anggota terorisme yang sangat mudah di rekrut. Cukup dengan mendekati secara psikologis dan merusak psikologis remaja secara perlahan, remaja tersebut akan mudah terpengaruhi serta membelot menjadi terorisme. Maka dari itu, sangat diperlukan sekali bimbingan psikologis bagi remaja agar terhindar dari paham radikalisme dan terorisme. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun