D. Kesimpulan dan Saran
- Kesimpulan
Kita memasuki zaman dimana mewarisi sebuah kebersamaan oleh semua umat manusia. Teologi dari semua agama mengatakan agama mereka sendirilah yang paling benar, sedangkan agama yang dianut oleh orang lain adalah agama yang salah atau menyimpang. perbedaan penafsiran, apalagi dengan pemahaman keimanan, menyebabkan orang-orang yang berseberangan dengan pemahaman keimanan, mengakibatkan orang-orang tersebut tercap kafir. Ditambah lagi dengan adanya perkembangan zaman serta psikologis remaja yang menjadi faktor utama konflik umat beragama dalam menyikapi paham radikalisme agama.
- Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas penulis memberikan saran dalam penulisan artikel ilmiah kali ini adalah perlu adanya sikap toleransi yang tinggi antar sesama umat beragama, serta perlu adanya upaya untuk menemukan media alternatif hukum agama yang bersifat netral dan terukur tanpa harus menjatuhkan suatu golongan lain.
DAFTAR PUSTAKA
Asrori, Ahmad, 2015, "Radikalisme di Indonesia: Antara Historisitas dan Antropisitas", dalam Kalam: Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam , Vol. 9, No.2, Lampung........................................................................................................ ,
Berita Repoeblik Indonesia Tahoen II No.7, 15 Febroeari 1946)
Dahm, Bernard, 1965, Sukarno and The Struggle for Indonesia Independence, Ithaca, Cornell University Press
Mardiyana. Seputar Perkembangan Psikologis Remaja. Artikel. Kabid Advokasi Konseling dan Pembinaan Kelembagaan KB dan Kesehatan Reproduksi Pada BPMPDP dan KB Kulonprogo
Mudzhar, M. Atho. 2014. Kebijakan Negara dan Pembangunan Lembaga Pemimpin Agama Dalam Rangka Keharmonisan Hubungan antar Umat Beragama. Jakarta:Puslitbang Depag
Nashir, Haedar, 2007, Islam Syariat: Reproduksi Salafiyah Ideologis di Indonesia Rumini, Sri dkk. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta.
Santrok, J. W. 2003. Adolescence (Perkembangan Remaja): Terjemahan. Jakarta: Penerbit Erlangga.