Mohon tunggu...
Sapna Nainggolan
Sapna Nainggolan Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya hobi traveling, menurut saya hal ini menambah wawasan.

Selanjutnya

Tutup

Medan

Dari Pakkat ke Medan: Paket Nenek, Semangat Kurir dan Harapan Yang Tak Pernah Telat

17 Juni 2025   15:57 Diperbarui: 17 Juni 2025   15:57 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Medan. Sumber ilustrasi: TRIBUNNEWS/Aqmarul Akhyar

"Yang paling menyenangkan itu, kalau lihat orang yang nerima paket senyum bahagia. Rasanya capek langsung hilang," lanjutnya.

Jawaban itu menusuk hatiku. Aku baru sadar, paket dari kampung ini bukan cuma datang begitu saja. Ia melalui tangan-tangan yang kuat, hati yang tulus, dan semangat yang tidak pernah kendur. Kurir JNE seperti Bang Rudi adalah bagian dari kisah inspiratif itu pekerja keras yang sering kali tak terlihat, namun punya peran vital dalam menghubungkan kehidupan.

Dalam satu kesempatan, aku bertanya, "Apa pernah Bang antar paket ke daerah yang susah dijangkau?"

Bang Rudi tertawa. "Sering, Dek. Kadang ke gang-gang sempit, kadang naik ke lantai empat tanpa lift. Pernah juga ke desa yang harus lewat jalan tanah merah. Tapi ya itu, selama alamatnya jelas, kita usahakan sampai. Namanya juga JNE, harus SAT SET!"

SAT SET. Kata itu sekarang begitu melekat dalam pikiranku. Bukan cuma soal kecepatan. Tapi juga soal kesigapan, ketekunan, dan semangat untuk selalu melayani tanpa batas.

Aku membayangkan perjalanan paket dari Pakkat. Mungkin awalnya dijemput dari rumah nenek oleh kurir lokal JNE. Lalu dibawa ke kantor cabang kecil, dipindahkan ke pusat penyortiran, menumpang kendaraan ekspedisi, hingga akhirnya sampai ke Medan. Betapa banyak tangan yang terlibat. Betapa besar energi dan dedikasi yang diberikan. Dan semua itu untuk satu tujuan: menghubungkan hati.

Kini, setiap kali aku membuka pintu dan melihat kurir JNE datang, aku tidak hanya melihat seorang pengantar barang. Aku melihat seseorang yang telah menempuh jalan panjang melewati gang-gang sempit, melawan kemacetan kota, dan kadang harus berhadapan dengan cuaca yang tak bersahabat. Di balik seragam JNE yang melekat di tubuh mereka, tersimpan dedikasi luar biasa yang mungkin luput dari perhatian banyak orang.

Lebih dari sekadar profesi, pekerjaan mereka adalah bentuk pengabdian. Mereka mengantar bukan hanya paket, tetapi juga harapan, kebahagiaan, dan cinta yang dikemas dalam kotak sederhana. Kurir-kurir JNE tak jarang menempuh jarak jauh hanya demi satu alamat tujuan, meskipun harus mendaki tangga empat lantai tanpa lift, menelusuri jalan tanah yang licin, atau menunggu di bawah hujan agar penerima bisa merasakan arti dari sebuah "kiriman tepat waktu."

Mereka adalah pahlawan di balik layar yang tidak banyak disorot, tapi berperan penting dalam kehidupan banyak orang. Dalam setiap langkah mereka, ada semangat "SAT SET" yang nyata: cepat, sigap, dan sepenuh hati. Melihat mereka, aku belajar bahwa inspirasi kadang tidak datang dari sosok besar di panggung megah, tapi dari orang-orang biasa yang bekerja luar biasa. Kurir JNE adalah contoh nyata bahwa kerja keras yang tulus bisa menjadi inspirasi tanpa batas.

Artike ini bukan sekadar cerita tentang paket dari kampung. Tapi tentang bagaimana satu kiriman kecil bisa membawa perubahan besar dalam hidupku. Saat aku lelah dan hampir putus semangat, nenekku mengirimkan sepotong kasih dan JNE menjadi perpanjangan tangan cinta itu.

JNE tidak hanya mengantarkan barang. Mereka mengantar harapan, semangat, dan kehangatan dari tempat yang jauh. Mereka hadir sebagai penghubung lintas generasi dan lintas ruang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Medan Selengkapnya
Lihat Medan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun