Mohon tunggu...
Sania RahmaLaelatusabila
Sania RahmaLaelatusabila Mohon Tunggu... Freelancer - pelajar

Dimana ada kesempatan, maka disanalah saya harus menyebar kebermanfaatan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kamu yang Kutunggu

20 Februari 2020   21:12 Diperbarui: 20 Februari 2020   21:12 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Setelah proses pencarian panjang

                5 tahun mendatang stelah aku sukses menjadi psikolog yaa setidaknya telah tercapai meskipun belum sukses sukses amat hehe... aku senang melihat Ayudia sudah bekerja di Bank, Azkia sudah menjadi istri pengusaha yang kaya, dan setidaknya aku sudah menjadi psikolog. Kadang aku suka mengingat kembali bagaimana dulu aku bisa melewati semua ini. Kuci utamanya adalah bersyukur. Sesulit apapun masalah yang dihadapi adalah harus bersyukur dan berikhtiar  semampu kita. Terbukti keinginan semuanya sudah tercapai dan yang belum tercapai adalah menikah. 

Umur sudah menginjak 27 tapi calon  pun belum ada. Aku pun tidak terlalu khawatir akan hal itu, tapi berbeda dengan Ibu, Ibu selalu khawatir bagaimana kalau Ibu sudah tidak ada dan aku belum menikah juga. Aku selalu sedih ketika Ibu berbicara seperti itu. Akupun sebagai anak ingin menenangkan hati ibu yang gelisah aku menjawab pertanyaan Ibu doakan saja bu, Allah lagi menyiapkan jodohku yang terbaik bagi Allah dan menurut Ibu.

                Suatu ketika, Ayudia dan Azkia mengajak ketemuan di sebuah Caf dekat rumah. Kebetulan mereka punya waktu untuk berkumpul. Biasa yang diomongkan para wanita adalah cowo lagi cowo lagi ya meskipun terdengar menyebalkan tapi mau bagaimana lagi namanya juga hidup diantara teman yang sudah memiliki pasangan. Ketika lagi menyantap makanan, terlihat seorang pria masuk ke caf itu dengan badan yang kekar, rambutnya yang rapi, masih pakai baju olahraga bekas ngegym mungkin. Disitu aku melihat ohh ada cowo cuman sekedar itu ajah. Akupun tak bilang pada sahabatku karena menurutku itu hal yang biasa saja. 

Ketika sudah beres makan, cowo itu menghampiri kita dan menanyakan Aqila kan? Ayudia? Azkia? Sontak kami bertiga nanya kembali siapa ya kenapa bisa kenal  kita? Setelah sadar, Azkia  memukul tangan aku dan dia seperti susah ngomong itu re re re re, tapi keburu  dijawab saya Dokter Reza. Satupun dari kami tidak ada yang menyangka kalau itu mantan aku. Azkia baru bia ngomong kembali ketika Reza selesai berbicara. Reza berubah drastis dari gaya pakaian, gaya rambut dan badannya pun berbeda. Dia mengurus diri untuk kebaikan diri sendiri. Dari sana kita mulai berbincang lagi membahas pekerjaan satu sama lain.

                Tidak ada yang menyangka setelah 5 tahun berpisah akhirnya kita dipertemukan kembali. Scenario Allah yang sangat indah yang aku alami semasa hidup. Tidak menyangka bahwa Reza kali ini setia dengan komitmennya bahwa  tidak akan pacaran lagi dan terbukti sampai  pada akhirnya ketemu denganku, dia sama sekali tidak dekat dengan temen cewe manapun. Dia mengaku bahwa setiap malam dia selalu berdoa berikan yang terbaik baik kehidupannya dia ataupun kehidupanku. Tanpa berpikir panjang, selang 3 bulan waktu ketemu, Reza ngajak serius padaku. Speehlessssss. 

Menurutku dia adalah orang yang tepat. Tapi aku khawatir dengan restu orang tua. Bagi ibu mantan adalah mantan tidak mungkin rasanya pasangan hidup kita itu adalah  mantan. Tapi berkat ketulusan Reza mau menerima apa adanya, Ibu setuju dengan segala keputusan yangaku ambil. Jelasaku menerimanya, kedua orang tua Reza sebenarnya dari dulu menginginkan aku untuk menjadi istri Reza tapi apa daya garis cerita yang dulu berbeda dengan sekarang.

                Alhamdulillah pernikahan berjalan dengan lancar, aku dikaruniai 2 orang anak sepasang cewe cowo dan itu memang keinginan Reza sedari dulu. Berbagai suka duka kita lewati bersama, nikmati bersama. Memang benar ketika sudah dewasa yang menetap di hati bukan yang menarik secara fisik namun yang terpenting  adalah berkomitmen dan bisa saling memahami. Bahasa rahasianya ketika jodohku itu adalah orang yang paling aku tunggu.

Jika sesuatu itu milik kita.

Sesulit apapun jalannya, apapun rintangannya.

Pasti akan jadi milik kita, karena memang untuk kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun