Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Tegakkan Pundakmu, Sayang

29 Juni 2023   15:54 Diperbarui: 8 Juli 2023   00:05 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang yang sedang bersedih. Sumber: Pexels/Adrien Olichon

Tegakkan Pundakmu, Sayang

Kita 'kan beratap di bawah langit yang sama.

Sayang, tegakkan pundakmu.

Kita serupa tenunan kain.

Di mana kapas disulam menjadi benang.

Lalu, sang jarum jelmanya jadi helai.

Pun kita akan jadi sesuatu.

Pada proses yang terkadang menyakitkan.

Bukankah kapas didapat dengan payah.

Bukankah jemari harus berdarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun