Sebelumnya pada artikel Belajar Bijak Dari Pelanggan Etnis Tionghoa. Telah diceritakan perjuangan seorang mantan karyawan perusahaan swasta yang kena PHK.Â
Setelah terkena PHK, si bapak yang awalnya memulai pekerjaan baru sebagai driver ojol selama dua tahun. Kemudian banting setir membuka usaha dengan istrinya berjualan nasi goreng. Sampai sekarang masih bertahan dan pelanggannya terhitung banyak.Â
Teman saya, sebut saja Riswan, seorang karyawan yang terkena dampak PHK lainnya. Dia adalah mantan karyawan di salah satu Hotel berbintang di kota Bogor. Setelah Terkena PHK, Riswan memutuskan untuk tidak mencari pekerjaan sementara waktu.Â
Mengingat keadaan saat itu sedang tidak kondusif untuk mencari pekerjaan baru.
Riswan yang mengambil pinjaman ke Bank saat masih bekerja, kalang kabut memikirkan sisa angsuran. Meski memiliki usaha lain sebagai penyedia Wifi internet di rumahnya, itu hanya cukup membiayai makan sehari-hari saja.
Sama halnya dengan si bapak penjual nasi goreng, Riswan tidak patah arang.
Beberapa bulan setelah terkena  PHK, dirinya mulai bangkit. Riswan memikirkan beberapa ide yang menurutnya akan berpotensi menghasilkan uang banyak pada saat pandemi.Â
Tercetus ide membuat suatu konten di salah satu platform media sosial. Dengan mengorbankan beberapa hal, dia fokus mengembangkan konten tentang relationship.
Singkat cerita setelah tiga bulan, perjuangannya membuahkan hasil. Konten yang dia buat berhasil menghasilkan pundi-pundi dollar. Penghasilan pertamanya saat itu jika dalam hitungan Rupiah mencapai 230 juta.
Hasil yang diperoleh digunakan untuk melunasi  setoran pinjamannya dan  pinjaman kedua orang tua. Sisanya digunakan untuk DP rumah, membeli motor trial dan kendaraan roda empat bekas secara cash.