Mohon tunggu...
SAMSUTO
SAMSUTO Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Menulis menjadikan diri kita hidup "abadi", menulis membuat ide terus berkembang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Nak

5 Agustus 2022   11:11 Diperbarui: 5 Agustus 2022   11:25 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nak

Oleh: SAMSUTO

Nak,

Masih ingatkah kamu?

Ketika berderai matamu, 

Merengek, merayu ayahmu

Untuk mencari baju baru

Disaat lebaran hampir tiba..

Nak..

Masih ingatkah kamu?

Ketika tiga tahun pupus harapmu

Tak pernah tersampir,

Kain baru yang kau pinta

Karena ayahnya masih menata

Buliran padi yang tak menua

Nak..

Masih ingatkah kamu?

Saat kita harus beranjak,

Kemudian menghindar

Dari duri yang menusuk mata

Saat di hari itu..

Ketika banyak kain baru tersampir

Melekat pada badan sahabatmu dan sanakmu

Kita memilih berinsut, biar duri tak semakin dalam menusuk

Menutup pintu, memejamkan mata yang memerah..

Di saat kita seharusnya berlepas diri, kita terluka, Nak

Nak..

Maka ketika ayahmu menuai

Bulir padi yang lama kita tunggui

Dan mentaripun bersahabat mencandai..

Kitapun sampai pada hari ini, Nak..

Ketika kemenangan jiwa teraih

Maka Nak,

Ingatlah kita!

Jangan kita menjadi bagian duri

Yang akan melukai mata yang belum menuai benih

Tetaplah bersahaja..

Bukankah ini kemenangan rasa

Yang terasah

Mari berpatri diri

Masih banyak waktu,

Yang bukan hari ini..

Nak..ingatlah kita

Jangan jadi duri, di hari yang fitri..

Menteng 160715

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun