Mohon tunggu...
salman imaduddin
salman imaduddin Mohon Tunggu... Sales - Komunitas Ranggon Sastra

Control by eros

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kepada Ruang

31 Desember 2023   21:42 Diperbarui: 31 Desember 2023   21:45 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kematian di depan mata. nafas tersumpal dingin air

dalam gelagap membayangkan, hancur jantungnya 

meninggalkan keluarga di puncak keheningan yang tabu dalam ruang

kenangan menyeruakkan bising dalam dada

ketika tawa lepas seorang anak balita mengiang mengepung ingatan 

juga ciuman seorang wanita melekat hangat di bibir keringnya. mantra prasangka gagal menolongnya

siapa yang mampu menerimanya jika ia apa adanya?

sepintal sesal menggumpal dirasa kini menerus

kepada ruang ia bertanya. dengan mata yang hampir buta 

mengawasi tembok empat sisi meminta ampun pada segala. ketakutan meredupkan pancarannya

tak kuasa ia membendung gejolak dusta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun