wahai maha cinta
terima kasih masih membiarkan kami menyesal
padahal
ketika ingin bahagia kami justru melampaui batas, meneguk anggur dengan angkuh sampai memerah pipi dan mata
hingga tertawa tak henti-henti kemudian lelah menjadi-jadi
namun Kau masih biarkan kami sadar dan menyesal
ketika ingin meminital kasih doping tubuh telanjang menjadi perangsang menjadi landasan percumbuan kami sampai kami lupa sujud barang sekali
namun  Kau masih biarkan kami lelah dan menyesal
ketika kami bersujud justru kamitak kunjung ikhlas melepas diri. Â
sedangkan Kau menghendaki kami menyujud padamu
wahai maha cinta
kami tetap menunutut balasan darimu
padahal kau biarkan kami yang compang camping ini
menapaki bumi
menelan pangan pada alam
meneguk air-air langitmu
merindu semesta yang tergerus terus menerus
padahal serakah kami tak samar lagi
tapi, maha cinta memberi cinta
sedangkan kami selalu meminta
terima kasih membiarkan kami terus menyesal
terima kasih membukakan
pintu-pintu rumahmu
ruang-ruang rizkimu
cinta dan tegur sapamu
terima kasih pula atas nafas dan lafadz ini
subahanallah
alhamdulillah
laillahailallah
allahuakbar