Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Seberkas Cahaya Ramadhan Nafas Islami Wujud Toleransi

20 Maret 2024   11:12 Diperbarui: 20 Maret 2024   11:29 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seberkas Cahaya Ramadhan Nafas Islami Wujud Toleransi

Indonesia dengan masyarakat yang majemuk hidup rukun dalam bhineka tunggal ika, di mana saling menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, norma-norma yang ada di tengah tatanan masyarakat, keyakinan yang dianut serta adab dalam bersosialisasi.

Terlebih persiapan puasa dalam momentum ramadhan, di mana keberagaman di atas perbedaan. Sedianya dapat dijembatani dengan sikap saling menghargai antar sesama pemeluk agama lainnya dalam bentuk menghormati setiap momentum sakral peribadatan yang ditujukan kepada Tuhan.

Lantaran hal tersebut masyarakat lebur dalam kebersamaan, hidup rukun dan harmoni. Menjadi cermin yang membiaskan keindahan dan sempurnanya hidup berdampingan di Bumi nusantara yang diikat dengan simpul tali persaudaraan.

Dan khidmat ramadhan membawa keberkahan, yakni nikmat memberi dan berbagi penganan ataupun kudapan. Kepada lingkungan sekitar tanpa memandang apapun, terlebih atribut yang dikenakan. Alhasil terajut benang-benang toleransi.

Ramadhan memberikan atmosfer yang berbeda secara menyeluruh, dalam konteks kental dengan sentuhan nafas islami dan aktivitas keagamaan dalam keseharian. Terkait peribadatan seperti pelaksanaan shalat berjamaah, shalat sunah, tadarus hingga khatam Qur'an serta diikuti rangkaian amalan-amalan lainnya.

Di samping itu menjamurnya stand-stand ramadhan yang berisi beraneka rupa jajanan pasar yang turut serta dikunjungi oleh Nonis, guna membeli kudapan yang manis dan segar. Mayoritas jajanan yang hanya ada ketika bulan ramadhan.

Ramadhan bulan baik di mana segala amalan kebaikan dilipat gandakan oleh Allah Ta'ala, dan wujud toleransi antar sesama sedemikian kuat adanya. Menghidupkan budaya toleransi hingga kuat berakar, sehingga terbitkan rasa saling asah, asih dan asuh.

Yang mana jika falsafah tersebut diimplementasikan maka bukan mustahil memiliki potensi bentuk penyatuan seluruh elemen masyarakat, agar masyarakat dapat tumbuh berkembang, bersatu menggalang kekuatan, tak dapat disusupi dan dipecah belah serta dapat hidup dalam sejahtera.

Toleransi adalah wujud penyatuan dengan sikap hidup saling memelihara, alhasil menjadi satu kesatuan utuh tak terpisahkan. Membentuk budaya yang mungkinkan terwujudnya tatanan masyarakat dengan sebuah peradaban yang luhur.

Hera Veronica Suherman
Jakarta, 20/03/2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun