Mohon tunggu...
Saiful Furkon
Saiful Furkon Mohon Tunggu... -

Aku Cinta Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Sebut Ayah Banci !!!

22 Januari 2011   09:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:18 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Arini"

Suasana tempat menjadi ricuh. Beberapa orang memperhatikanku. Aku langsung lari dan dikejar Ayah. Ayah? Rasanya sulit untukmenyebut kata itulagi.bagaimana bisa seorang ayah yang kuanggap laki-laki sejati ternyata...

"Arini, tunggu ayah!"

Aku menghentikan langkah, isak tangisku terdengar begitu keras.

"Aku fikir apayang dibilang semuaorang itu bohong, dan kenyataanya benar kan.ayah itu banci"

Ayah menangis, iba menghampiriku


"Maafin ayah nak,ayah terpaksa melakukan ini.ini semua demikamu"

"Ayah bilang ayah kerja halal, apaini yang dinamakan halal. Jadi selama ini makanan yang akumakan dari kerjaan sepeerti ini.aku nggak nyangka ayah seperti itu"

Semenjak kejadian itu, aku menutup diri didalam kamar. Bahkan aku memutuskan untuk tinggal bersama bibi sejenak melepas kepenatan hati. Dan sampai beberapa hari aku tidak mau bicara sama ayah.

Ayah...aku sayang ayah

Tapi bukan berarti dengan cara seperti ini ayah menyayangiku...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun