Mohon tunggu...
Saiful Furkon
Saiful Furkon Mohon Tunggu... -

Aku Cinta Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Sebut Ayah Banci !!!

22 Januari 2011   09:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:18 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku langsung menuju rumah Ridwan. Kali ini aku benar-benar ingin tahu atasa dasar apa dia ngomong yang nggak-nggak tentang Ayah.

Sesampainya didepan rumahnya, aku benar-benar menampakan emosidan kekesalan bercampur air mata yang meleleh. Kulihat Ridwan tengah asik bermain kartu.

"Aku pengenngomong sama kamu" aku menarik tangan Ridwan, kufikir ini saatnya pembuktian

"Apa sih Ni, gue lagi males rebut. Lagi asik main neh"

"Sekarang kamu jawab sejujur-jujurnya, atas dasar apa kamu bilang ayah aku banci"

Ridwan tertawa.


"Kamu jawab! Aku butuh kejujuran kamu. Apa selama ini kamu fikir nggak sakit hatiselalu kamu ejek begitu. Setiap malam aku kepikiran tau nggak. Menerka-nerka, bahkan Ayah sendiripun aku curigai"

Ridwan diam, kulihat ada keraguan.

"Awalnya aku cuma iseng ledekin kamu aja. Tapi sebenarnya apa yang aku omongin juga beralasan. Ibuku tahu kalauayah kami itu banci, yang suka mangkal dimalam hari"

"Kamu jangan asalnuduh"

"Iya itu ibuku yang bilang,aku juga pernah lihat ayahmu pake rok terus lipstick merah,dia berdiri dijalan simpang. Kalo nggak salah jam dua belasan, aku lihat dengan mata kepalaku sendiri. Waktu itu aku baru pulang dari rumah Fajar"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun