Mohon tunggu...
Saiful Furkon
Saiful Furkon Mohon Tunggu... -

Aku Cinta Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

True Story: Keyakinan yang Memisahkan Kita

20 Januari 2011   08:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:22 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apa maksudnya? tanda tanya besar menyelinap dibenaku. Aku benar-benar kefikiran dengan omongan Astri, sebenarnya dia kenapa. Namun aku belum berani untuk bertanya terlalu dalam. Karena ia memutuskan untuk bicara segalanya besok, bertatap mata. Bukan Via telephone.

****

Aku berjalan mengikuti langkah Astri. Mataku menatap ke arahnya, kulihat ia nampak lebih murung. Dan sepertinya ada air mata yang menggenang dimatanya. Rasa penasaranku berkecambuk. Aku tidak mampu menerka. Kubiarkan ini mengalir apa adanya. Dan Akhirnya aku bisa duduk tenang disebuah Café, dimana aku mampu berhadapan dengan calon istriku.

"Maafin semua kesalahanku sebelumnya, Yon" ujarnya mengawali pembicaraan

"Maksud kamu?" Aku tidak mengerti

"Maafin kalau aku punya salah. Selama ini kamu baik sekali sama aku. Aku benar-benar bingung mau mengawali pembicaraan dari mana." Astri semakin menangis


"Kamu kenapa harus nangis, sebenarnya ada apa sih? Dari kemarin aku benar-benar bingung, Tri"

Astri menghapus air matanya. Aku hanya menampakan wajah kekesalan. Bagaimana tidak, omongan Astri hanya membuat aku bertanya-tanya dan menduga saja.

"Maafin aku, aku harus membatalkan pernikahan kita"

Kata itu benar-benar menohok jantungku. Bagaimana bisa aku mendengar Atsri bicara seperti itu disaat kondisi seperti ini.

"Kenapa?" aku menetralisir keadaan diri, kulihat gadis itu semakin menangis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun