Mohon tunggu...
Sahirah Irawan
Sahirah Irawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

Still studying anywhere.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Suara Dari Rumput

16 Desember 2023   00:35 Diperbarui: 16 Desember 2023   00:36 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku manusia

Fisik Ku tidaklah sempurna

Tapi Tuhan masih beri nafas

Itu saja sudah cukup bahagia

Kawan, biar Aku ceritakan tentang negeri Ku sedikit saja

Aku hidup di negeri belantara


Apapun bisa Kau beli di sini termasuk hukum

Negeri Ku asri nian, banyak pohon rindang

Diapit sungai-sungai besar

Lautnya menjadi batas antar pulau-pulau yang terhampar bak permadani, indah nian dipandang mata

Di sini langit biru, namun sudah menjadi abu

Polusi udara yang semakin marak Kawan, sesak dada mengatur nafas

Negeri Ku kaya raya

Padi-padi tumbuh subur 

Ubi dan sayur berlimpah ruah

Bunga-bunga mekar berwarna-warni memikat hati

Lautnya terhampar, Kau bisa makan apapun dari laut Kami

Kawan, negeri Ku kaya raya

Rakyat banyak yang sengsara

Ada Bapak tua paruh baya dengan fisik kurang sempurna berusaha mati-matian hidupi keluarga 

Kawan, miskinnya keadilan

Hukum tajam ke bawah, tumpul ke atas

Kawan, Kau bilang di sini HAM paling istimewa?

Nyatanya tidak selalu Tuan

Aku suara dari rumput

Aku menangis berduka

Hati Ku sakit Tuan

Mendengar jerit tangis anak-anak kecil yang teriak kelaparan

Tuan, lihatlah sekeliling Mu itu

Siapa yang paling berbahagia?

Ya mereka yang paling punya kuasa.

-SI/16/12/23.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun