Tak ada redaksi, tak ada tangan yang menyapa,
Hanya kertas, tinta, dan gelisah yang menyala.
Aku jurnalis amatir, dicibir tak tahu arah,
Disebut bodoh, miskin, tak layak bersuara megah.
Lulusan sekolah rendah, ijazah pun tak mewah,
S1, S2, S3 apalagi S100—semua hanya fatamorgana gagah.
Yang kupunya hanya ijazah menengah pertama,
Namun hatiku penuh cerita rakyat yang tak pernah bersuara.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI