Ketika manager lapangan maskpai yang bernama Ibrahim itu sedang memperbaiki kesalahan tanggal vaksin dosis kedua di formulir arrival registration (dilakukan secara online), dia sempat bilang begini ke saya: "Kalau saya berhasil membetulkan tanggal vaksin kedua yang error tersebut dan Anda akhirnya bisa berangkat umrah, permintaan saya hanya satu: minta didoakan ketika Anda berada di Raudhah dan Multazam".
Begitu perbaikan tanggal itu selesai, dan saya bisa melanjutkan proses check-in, saya dengan tulus memastikan kepada Ibrahim: "Saya akan mendoakan Anda setulusnya".
Saya bahkan sempat bercanda kepada Ibrahim: "Apakah Anda punya permohonan atau keinginan khusus yang belum terkabulkan?" Dan dia menjawab dengan senyum lebar: "cukup doakan saya untuk kebaikan". Dan pesawat pun terbang menuju Madinah Saudi Arabia, via/transit di Amman Yordania.
Tidak ada wajib karantina setibanya di Saudi
Saya terbang dari Amsterdam ke Amman Yordania sekitar 5 jam. Transit di Amman selama sekitar 3 jam. Kemudian lanjut ke Madina dan tiba di Bandara Pangeran Muhamed bin Abdul Aziz pada Senin dinihari, 6 Desember 2021, sekitar pukul 03.00 local time.
Keluar dari pesawat menuju imigrasi, saya mengamati suasana bandara dan terlihat relatif sepi dibanding hari-hari sebelum pandemi.
Setibanya di Saudi Arabia (melalui Madinah ataupun Jeddah), setiap jemaah umrah tidak diwajibkan melakukan karantina mandiri. Tidak ada juga test PCR atau test antigen di Bandara ketibaan.
Kebijakan tanpa karantina dan tanpa test PCR/Antigen setibanya di bandara Saudi ini mungkin mengacu pada asumsi bahwa sebelum berangkat/tiba di Saudi Arabia, setiap jemaah umrah sudah melakukan vaksinasi dua dosis (sebagai syarat mengajukan visa umrah) dan sudah PCR juga (yang hasilnya negative) yang berlaku 72 jam sebelum berangkat ke Saudi Arabia.
Karena itu, secara praktis, sebenarnya tidak ada alasan untuk kembali melakukan test PCR ataupun antigen begitu tiba di Saudi Arabia.
Pergerakan jamaah umrah wajib melalui syirkat (company/travel)
Setibanya di Madinah, meskipun berangkat umrah secara individual (bukan rombongan dan bukan paket group), tapi saya tidak dibolehkan menggunakan angkutan umum (misalnya taksi) dari Bandara ke hotel tujuan di Madinah. Travel di Saudi (yang menjadi mitra travel di Belanda) sudah menyiapkan kendaraan untuk saya.
Untuk memastikan saya menggunakan kendaraan yang sudah disiapkan, dari hall kedatangan di bandara, saya keluar Bandara dengan didampingi petugas khusus untuk memastikan saya menggunakan kendaraan travel.