Dan santap malam pun berlangsung, tentu dengan menu seperti biasanya: ikan mairo tiga-empat kali dalam seminggu. Selebihnya tempe, kadang perkadel yang juga berbahan ikan mairo basah. Sayuran relatif konstan: bayam atau kangkung. Sesekali sayur sop, yang dagingnya hanya secuil.
Belajar malam di kelas
Formalnya, waktu belajar malam di kelas berlangsung setelah makan malam, antara pukul 20.00 sampai 22.00 WIB. Selama periode sekitar dua jam ini, para santri akan berada di kelasnya masing-masing, mendaras pelajaran esok harinya. Santri tidak boleh belajar malam di kamar.
Pada periode waktu yang sama (20.00 sampai 22.00 WIB), nama-nama santri yang di masjid tadi telah diumumkan namanya sebagai pelanggar bahasa (terdengar dan tercatat menggunakan bahasa Indonesia) akan dipanggil menghadap ke Mahkamah Bahasa. Dan tentu saja dihukum: menyapu dan mengepel kelas, masjid atau kantor administrasi, membersihkan MCK, memotong atau merapikan rumput, dan sejenisnya.
Selain Mahkamah Bahasa, di pondok juga dikenal mahkamatul-amni (pengadilan keamanan) untuk santri-santri yang melanggar tata tertib pondok. Misalnya telat shalat berjamaah, telat makan bersama, biasanya akan dihukum mengepel lantai masjid atau membersihkan WC kamar, yang umumnya bau menyengat.
Dan ada tiga pelanggaran Tatib pesantren yang dianggap serius: kabur dari pondok, berkelahi, mencuri. Hukuman untuk tiga jenis pelanggaran ini, paling minimal digundul, dan dalam kasus tertentu, hukuman bisa sampai dikeluarkan di pesantren.
Tidur malam
Pas pukul 22.00, lonceng akan dipukul dan berdentang keras. Pertanda pulang dari kelas, dan semua santri akan mengalir menuju kamar masing-masing untuk tidur dan istrirahat malam.
Oh iya, hampir lupa. Ketika itu, para santri tidak memiliki agenda menonton televisi. Namun, pada tahun 1970-80-an, ada program televisi yang sangat populer: "Dunia Dalam Berita", yang berlangsung sekitar 30 menit di TVRI. Ini pengecualian. Para santri yang berminat, bisa menonton sampai habis Dunia Dalam Berita. Kadang, Dunia Dalam Berita kepanjangan sampai pukul 23.00 bahkan lebih, karena TVRI memberitakan kegiatan kunjungan presiden RI ke suatu negara atau daerah, waktu itu Presidennya masih Pak Harto.
Bagi santri yang tidak suka menonton Dunia Dalam Berita, akan langsung menuju kamar untuk istirahat. Setiap kamar akan langsung sepi paling lama pukul 23.00. Sebab umumnya santri mudah dan gampang tidur, karena kelelahan akibat serangkaian kegiatan yang berlangsung 18 jam: dari subuh hingga malam hari.
Dan ritme kegiatan harian itu berlangsung selama enam tahun, kecuali bila santri liburan semesteran atau liburan panjang pada bulan Ramadhan.