Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rupa Pagi

14 Oktober 2025   06:39 Diperbarui: 14 Oktober 2025   06:39 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adalah perempuan cantik awet muda
jalannya tidak terlihat tua
memancarkan aura kekuatan tenaga
kehadirannya saling jadi penjaga

Adalah embun sebagai pelembab
wajahnya tetap tirus tidaklah sembab
sementara angin pagi adalah rambut tergerai
paras cantiknya tampak bertambah aduhai

Adalah matahari menjadi mata yang paling indah
ufuk timur telah menjadi wajah
memandang matahari terbit bagaikan memandang wanita cantik yang tidak pernah dicemburui
terasa mendekap tubuhmu yang wangi

Baca juga: Ketika Lampu Merah

Menunggumu tidak mengharapkan cinta
memandangmu melahirkan kata kata
telah menjadi syair
syair hasil dari buah pikir

Sungailiat, 14 Oktober 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Puisi | Awan Tenang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun