Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dinding Panjat

11 Oktober 2025   08:13 Diperbarui: 11 Oktober 2025   07:44 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dinding panjat berdiri tegak 

dinding masih basah karena embun di tempat berpijak  
menunggu saat-saat mereka merangkak
 menempel di dinding bagai cicak

Menunggu saat dinding kering 
matahari pagi bersinar telah membuat kering dinding
masih menunggu para pemanjat yang akan memulai 
sementara dari barat angin bertiup terasa membuai

Baca juga: Cermin Laut

Para pemanjat adalah manusia-manusia tangguh 
mereka tidak takut jatuh 
ketinggian adalah tempat permainan 
mereka telah menjatuhkan rasa ketakutan

Semangat pagi 
adalah kekuatan para pendaki 
memanjat dinding bukan dari besi 
mereka bertarung antara hidup dan mati 

Sungailiat 11 Oktober 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Menuju Batas Pagi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun