Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dekapan Hutan

15 Agustus 2025   19:47 Diperbarui: 15 Agustus 2025   19:47 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terlihat hutan yang tak rindang
namun masih nyaman dipandang 
tidak tampak gersang 
perempuan setengah baya berjalan di antara teduh pohon ketika petang

Mendapatkan kenyamanan 
melalui sela-sela pohon yang tumbuh tak beraturan 
tumpukan daun kering menebal 
kadang terbang terkena angin dari sela-sela pohon rindang tinggi bakal tumbang karena tak kekal

Perempuan menghirup udara segar 
tetapi tercium bau kayu terbakar 
muncul rasa emas 
tak ingin berlama-lama dia hanya melintas

Baca juga: Jalan Pagi Terhenti

Hanya sejumput pohon di tengah kota
menjadi tempat orang-orang mengolah raga
terancam bakal habis 
bila bara api dibiarkan akan mengamuk bengis

Sungailiat, 15 Agustus 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Merdeka Pagi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun