Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memandang Petang yang Melenggang

1 Agustus 2020   17:53 Diperbarui: 1 Agustus 2020   17:47 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanpa halangan
Semburat petang menyebar perlahan
Semakin turun semakin benderang
Hingga menghilang
Memandang petang yang melenggang

Petang tanpa halangan
Ketika aku menunggumu, kawan
Tapi kau tidak pernah datang
Kau bukan bayangan
Aku bukan lagi dalam hayalan
Ini kenyataan

Kendati ada yang menuduhku menjadi halu
Sungguh, aku menunggu
Ia penunggu
Yang hanya kutau
Selalu datang ketika petang
Turut bersama memandang
Kemudian ia melenggang

Yang datang ketika petang
Dengan pancaran sinar tak ditutupi awan
Menuruni anak tangga senja hingga menghilang
Aku tak pernah mengundangmu, kawan
Kau sendiri yang ingin datang
Ada yang cemburu karena kau masih lajang
Kita berteman
Biarkam mereka kebingungan

Sungailiat, 1 Agustus 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun