Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Puisi | Berbuka Puasa Menyisip Luka

20 Mei 2020   19:52 Diperbarui: 20 Mei 2020   19:51 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah, tiga butir kurma
Menyusul air putih membasuh dahaga
Sudah berbuka puasa
Menambah satu hari dilalui
Masih menyisakan beberapa hari
Setelah itu Ramadhan akan pergi

Jamuan berbuka yang tidak seberapa tapi sangat berharga
Ketika melepaskan dahaga kau bertanya, "kapan kita punya kebun kurma?"
Aku balik bertanya, "apa bisa?"
Kau terus bercerita
Tentang padang pasir bekas tambang dekat kampung kita

Padang pasir yang terluka
Bukan padang pasir di Madinah
Padang pasir yang teraniaya
Ulah penambang serakah
Kita tidak perlu menanam kurma
Jadikan padang pasir yang terluka menjadi makam mereka
Penambang serakah kini sudah menjadi kaya

Alhamdulillah, berbuka puasa kita terasa manis. Bukan manis gula pasir yang di taburi di padang pasir yang terluka tapi rasa syukur yang menjadi tangis.

Sungailiat, 20 Mei 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun