Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Puisi: Usai Puasa

12 April 2024   02:15 Diperbarui: 12 April 2024   02:25 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Idul Fitri Sumber Shutterstock via Kompas.com

Puisi usai puasa, jangan sampai doa-doa malam kembali tersimpan di kotak hati. Jangan sampai laci ingatan terbuka untuk menyimpan lagi dzikir-dzikir syahdu dan khusyu. 

Jangan biarkan longgar kembali tali kekangan hawa nafsu dan tetaplah tidak membiarkannya kembali berkeliaran mencari mangsa. 

Puisi usai puasa ketika sebulan jiwa ditempa dengan ilmu dan pengetahuan menjadi kaya dan matang. 

Jangan sampai semua kembali mentah seperti remah-remah jiwa yang miskin. 

Puisi usai puasa harus berisi jiwa-jiwa yang kembali ke fitrahnya. Kembali kepada harapan dan doa agar Allah menjadikan hamba-hamba pilihanNya di Taman Surga. 

Kembali kokoh mempertahankan jiwa yang tangguh hasil tempaan Ramadan yang penuh BerkahNya. 

Puisi usai puasa harus berisi diksi-diksi semangat Ramadan yang terbawa ke momen Syawal. 

Tertinggal di dalam jiwa, terekam dalam ingatan yang kekal. 

Puisi usai puasa adalah puisi jiwa kemenangan. Selamat Idul Fitri. Mohon maaf lahir dan batin. 

@hensa17. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun