Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Menunggu Hujan yang Tak Reda

15 Desember 2019   17:52 Diperbarui: 15 Desember 2019   19:06 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dipaksa untuk menunggu
Tetap berada di situ
Sementara hujan tak reda
Hujan telah memaksa
Bukan karena ia yang mulai suka
Tapi ingin banyak mengungkapkan cerita

Hujan telah membuat kisah
Ketika langit mendesah
Hujan tak kunjung reda telah membuat resah
Ketika tubuh mulai lelah
Dingin membuat kulit pucat keriput
Mengigil hingga gemetar memagut lutut

Masih menunggu
Ketika air hujan mulai mengikis batu
Mulai keluar suara merdu
Kata-kata merayu
Yang hanyalah narasi menipu
Di tengah bisingnya hempasan hujan yang beradu

Suara hujan telah mengalahkan dinding yang mendesah
Dinginnya hujan telah membuat ia kalah
Desahnya panjang
Mengetarkan tiang-tiang
Jeritannya bukan ketakutan
Jendela tua ikut suka dalam kenikmatan

Hujan tak reda
Telah mengunci jendela
Semakin rapat tak terlepaskan
Menjadikannya perapian
Membiarkan lama dalam dekapan
Tak ada lagi tanya, kapan berakhirnya hujan?

Sungailiat, 15 Desember 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun