Tak peduli kemarau, anak bermain tak sempat diam. Tak peduli rumput kering keriting hingga tanah tersulam. Anak tak juga diam. Kemarau bukan halangan. Anak terus mengubah permainan.Â
Anak bermain di tengah kemarau. Tak ada rasa risau. Kemarau adalah kita yang melalui musim. Meskipun hanya semusim, kita telah menikmati. Telah merasakan panas api. Membakar, membuat hutan-hutan mati. Anak terus bermain, tak peduli.Â
Anak adalah masa lalu kita. Bergembira walaupun kemarau, mereka tetap suka. Kemarau hanyalah rasa.Â
Sungailiat, 26 September 2019Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!